Setiap orang dilahirkan dengan energi feminin dan maskulin. Mereka tidak memiliki jenis kelamin yang secara inheren tetapi manusia mengasosiasikan “Yin” dengan feminin dan “Yang” dengan maskulin. Tidak ada yang baik atau buruk di sini. Kedua energi membentuk esensi dari siapa Anda.
Setiap orang memiliki persentase yang berbeda dari kedua energi. Energi maskulin tanpa energi feminin tidaklah lengkap begitupun sebaliknya. Anda perlu memahami pentingnya membangun keselarasan kedua energi di dalam diri Anda. Ini juga bermanfaat untuk keharmonisan dalam hubungan Anda saat diterpa konflik. Berikut penjelasannya:
- Energi feminin
Energi feminin itu intuisi, kreativitas, kasih sayang, pengertian, ekspresi, kebijaksanaan, kesabaran, emosi, dan fleksibilitas. Ada perasaan reseptif dan terbuka dalam jenis energi ini. Ketika energi feminin terlalu dominan, Anda merasa tidak didukung, tidak fokus, tersebar, dan tidak stabil. Tanpa tujuan atau arah dan karena itu merasa tidak ada rasa sukses. - Energi maskulin
Energi maskulin itu kepemimpinan, rasionalitas, kekuatan, tindakan, logika, petualangan, loyalitas, kepercayaan diri, fokus, dan efisiensi. Ketika energi maskulin terlalu dominan, Anda mungkin tidak merasa dihargai dan merasa stress.
Keseimbangan adalah kuncinya
Menurut Beyond The Ordinary Show, kedua energi ini bahkan ditunjukkan dalam tubuh. Sisi kiri otak yang dikaitkan oleh pria dianggap lebih logis dan analitis dan bertanggung jawab atas penalaran dan bahasa. Sementara itu, sisi kanan otak terkait dengan wanita, diyakini sebagai sisi yang lebih artistik dan spiritual dan bertanggung jawab untuk menangani emosi.
Disimpulkan bahwa memberi adalah tindakan maskulin dan menerima adalah tindakan feminin. Keseimbangan kedua energi adalah ketika kita merasa harmonis di dalam. Maskulin mengejar, merencanakan, dan fokus. Feminim menikmati menciptakan, bermimpi, dan membuka. Mereka membutuhkan satu sama lain.
Saat energi maskulin dan feminin kita sendiri tidak seimbang, kita dapat mengalami konflik batin, kesulitan membuat keputusan, dan krisis yang bersifat spiritual atau emosional.