Wujud Nyata Dukungan L’Oréal Indonesia Untuk Ilmuwan Perempuan

Kesetaraan gender dalam dunia sains di Indonesia patut mendapat perhatian lebih. Pasalnya, berdasarkan data UNESCO, jumlah ilmuwan perempuan di negara kita tergolong rendah yaitu hanya sebanyak 31% dari total jumlah ilmuwan yang ada di Indonesia. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, misalnya Filipina dan Thailand yang memiliki ilmuwan perempuan hingga 50%. Hal inilah yang menjadi akar bagi L’Oreal Indonesia untuk berkomitmen mengubah angka ilmuwan perempuan. Sejak 2004, L’Oréal Indonesia bekerja sama dengan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO guna menggelar program L’Oréal UNESCO For Women In Science, yaitu suatu ajang penghargaan bagi ilmuwan perempuan yang telah menyumbangkan pemikirannya dalam dunia sains.

Dok. L’Oréal Indonesia

 

Kamis (8/11) malam lalu menjadi malam penganugerahan untuk 4 orang ilmuwan perempuan yang memenangkan L’Oréal UNESCO For Women In Science National Fellowship Award 2018. Mereka adalah: Korri El Khobar, PhD. yang melakukan penelitian mengenai penggunaan status Metilasi Polo Like Kinase 1 (PLK1) sebagai biomarker untuk deteksi awal Karsinoma Hati Seluler (HCC) pada penderita infeksi virus hepatitis kronis; Dr. Yessie Widya Sari, M. Si yang meneliti pemanfaatan protein mikroalga sebagai material pintar pada pengemas produk makanan dan pertanian; Athanasia Amanda Septevani, PhD. dengan penelitian terhadap pengembangan nanopaper berbasis biomassa serat nanoselulosa alami sebagai layar dari perangkat elektronik di masa depan; dan yang terakhir Sylvia Ayu Pradanawati, PhD. dengan meneliti pemanfaatan limbah sekam padi sebagai anoda untuk aplikasi baterai temperatur dan tegangan tinggi. Mereka melahirkan penemuan baru dalam dunia sains, yang bukan hanya untuk masa kini namun juga dapat memberi solusi untuk generasi masa depan.

Baca juga  Faktor Penyebab Saat ini Menurunnya Daya Beli Masyarakat
Dok. L’Oréal Indonesia

 

Malam tersebut juga menjadi momentum perayaan 15 tahun program nasional L’Oréal UNESCO For Women In Science. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. Aried Rachman, Ketua Harian KNIU Kemdikbud, dan Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia. Selain itu, beberapa ilmuwan perempuan yang merupakan alumni dari program ini juga turut hadir. “Sejak 2004, kami berkomitmen untuk mendukung peran ilmuwan perempuan bagi kehidupan manusia, melalui penemuan mereka. Kami percaya bahwa perempuan yang terjun dalam dunia sains bisa mengubah dunia. Sebab dunia membutuhkan sains, dan sains membutuhkan perempuan,” ungkap Umesh Phadke.

Baca juga  Tips Menjaga Kesehatan Di Udara Yang Berpolusi

Hingga saat ini, program L’Oréal UNESCO For Women In Science tercatat telah mencetak 53 orang ilmuwan perempuan yang bergerak dalam berbagai bidang penelitian, seperti bioteknologi kesehatan, keanekaragaman hayati, malaria, tuberkulosis dan influenza, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, teknologi industri, energi terbarukan, dan material science. Beberapa hasil penelitian alumni program ini bahkan sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan lima di antara mereka telah diakui secara internasional. (AUL)

Translate »