Pada 21 April 2020 yang bertepatan pada Hari Kartini, Unilever Indonesia sepakat menandatangi dokumen CEO Statement untuk “Women Empowerment Principles” atau WEP seperti yang digagas oleh UN Global Compact dan UN Women.
Penandatanganan yang dilakukan oleh Unilever merupakan suatu bentuk komitment yang mendukung adanya kesetaraan gender dimanapun terutama dalam Sustainable Development Goals 2030 yang digagaskan oleh PBB.
Dalam memajukan target kesetaraan gender yang dalam program ini dilakukan melalui peneraman 7 prinsip pemberdayaan perempuan. Diantaranya adalah kepemimpinan yang mendukung kesetaraan gender, menyetarakan antara pekerja perempuan dan laki-laki, selalu menyetarakan jaminan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan para pekerja, mendorong pendidkan, pelatihan dan pengembangan profesi untuk perempuan, melaksanakan pengembangan usaha, rantai pasokan dan praktik pemasaran yang mendukung kesetaraan gender, mempromosikan kesetaraan melalui kegiatan komunitas dan advokasi, serta mengukur dan melaporkan secara terbuka tentang kemajuan yang telah dicapai perusahaan dalam mencapai kesetaraan gender.
Hemant Bakshi, Presiden Direktur Unilever Indonesia menyampaikan, “unilever Indonesia mendukung penuh ketujuh prinsip pemberdayaan perempuan yang diperjuangkan oleh PBB tersebut, karena sejalan dengan upaya-upaya yang telah kami lakukan secara internal maupun eksternal. Kami ingin merayakan Hari Kartini tahun ini sebagai momentum penting untuk terus menyebarluaskan pentingnya kesetaraan gender kepada seluruh stakeholder kami, memperingati sosok Kartini yang dikenal sebagai simbol pergerakan dan kekuatan perempuan sejak lebih dari seabad lalu,”
Unilever Indonesia percaya bahwa sekarang suara perempuan dapat didengar dan juga ikut diperhitungkan. Karena kesetaraan gender artinya adalah semua sama.
“Kami percaya perempuan memiliki aspirasi yang patut didengar dan perempuan sudah seharusnya memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki baik ditempat kerja maupun dimasyarakat. Untuk itu, Unilever Indonesia, baik secara korporasi maupun melalui brand-brand kami, mendukung penuh hal tersebut dengan cara melakukan serangkaian program yang telah dan akan terus dijalankan kedepannya,” Hemant menambahkan.
Demi mewujudkan target kesetaraan gender, Unilever Indonesia telah berupaya untuk menjadi perusahaan dengan kesetaraan gender. Sebagai salah satu bukti 44,1% jajaran direktur Unilever Indoesia serta 40,7% karyawan diduduki oleh para perempuan pada akhir 2019.
Bukti lain Unilever Indonesia berkomitment pada kesetaraan gender adalah menjadikan Unilever tempat kerja yang ramah bagi perempuan. Tersedia fasilitas dan program seperti penyediaan daycare, ruang laktasi, dan cuti melahirkan selama 4 bulan. Sedangkan bagi pria diberikan paternity leave selama 3 minggu agar mereka bisa turut membantu istrinya dalam merawat buah hati.
Dalam upaya perlindungan diri bagi perempuan, Unilever Indonesia memiliki program Women in Engineering Leadership Fellowship (WULF) untuk mendukung perempuan Indonesia berkarir di bidang teknik, yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki. (AA)