Tips Positif Mengasuh Anak Agar Tumbuh dengan Bahagia
Sebagai orang tua, tentunya kita pasti mempunyai harapan agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang sukses dan bahagia.
Terlepas dari itu, pola asuh yang positif adalah kuncinya. Berikut ini kami sajikan tips positif mengasuh anak agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang bahagia.
1. Cobalah untuk tidak mengatakan “tidak” pada anak
Mencoba untuk tidak mengatakan “tidak” pada anak tidak selamanya menjadi sesuatu yang negatif. Ini adalah hal kecil, tetapi, misalnya, ketika Anda memasukkan kata tidak ke dalam permainan dengan anak-anak Anda, itu dapat terasa seperti situasi menang-kalah, Anda menang, dan anak Anda kalah. Hal tersebut dapat membentuk sikap pada anak, dan mereka akan penasaran. Ada baiknya untuk sesekali membiarkan anak Anda membentuk kreatifitasnya sendiri, agar mereka juga belajar bertanggungjawab.
2. Membentuk empati
Penting sebagai orang tua untuk membentuk nilai empati untuk anak bahkan dari usia sedini mungkin. Anda dapat membimbingnya mulai dari hal yang sederhana, misalnya, ketika teman anak Anda mengalami kesusahan, Anda dapat memberi tahu anak Anda bahwa temannya tersebut membutuhkan bantuan. Hal-hal sederhana seperti itu dapat menumbuhkan nilai empati dalam diri anak Anda, dan jika dilakukan terus sampai mereka besar, maka akan memberikan kebahagiaan tersendiri untuk anak Anda.
3. Mengajarkan Bersyukur
Menjelaskan arti syukur kepada anak juga merupakan cara positif untuk membentuk anak tumbuh menjadi individu yang bahagia. Dengan mengajarkan arti bersyukur terhadap hal-hal sederhana, seperti berdoa setelah bangun tidur karena masih diberikan kesehatan, secara tidak langsung itu sudah memberikan pengaruh positif terhadap anak. Apabila hal tersebut diterapkan disegala aspek kehidupan, maka anak Anda akan menjadi pribadi yang mudah bersyukur dan bahagia.
4. Petualangan
Melibatkan anak dalam kegiatan petualangan dapat membentuk individu yang bahagia bagi anak dikemudian hari. Banyak sekali hal-hal yang melibatkan kegiatan petualangan. Misalnya, mengajak anak petualangan dikegiatan outbound. Di outbound, ada banyak kegiatan yang dapat dicoba untuk anak, dan anak juga dapat belajar memecahkan masalah, belajar suportivitas, dan tanggung jawab.
(AR)
