Teknologi semakin canggih, dunia pun semakin beralih ke serba digital. Pada era digital saat ini, hampir semua tak bisa terlepaskan dari perangkat elektronik. Terlebih lagi hampir berbagai kalangan sudah mengantongi akun media sosial masing-masing.
Memang benar, peran media sosial bisa berdampak positif apabila bijak menggunakannya. Contohnya saja, seseorang kini semakin dipermudah berkomunikasi dalam jarak jauh. Hal itu bisa mempererat hubungan kita kepada keluarga, sanak saudara maupun rekan kerja.
Akan tetapi, kemudahan tersebut justru bisa dijadikan peluang oleh para hacker. Penyebabnya lagi-lagi adalah ketidaksadaran diri kita atas apa yang kita sebar ke media sosial. Mulai dari informasi akun pribadi, foto pribadi, foto keluarga, nama lengkap yang tertera di bio akun sosial media dan sebagainya.
Di era serba digital, aksi cyber crime semakin merebak, ranah privasi kita makin tak ada ruang. Mereka melacak dengan mudahnya. Entah itu untuk kesenangan pribadi atau faktor uang semata.
Coba Anda bayangkan kerugian dari skala individu saja sudah bikin pribadi jadi tak nyaman. Apalagi pada dunia bisnis yang kini para pengusaha juga memanfaatkan media sosial sebagai strategi marketing. Bilamana suatu perusahaan jadi sasaran aksi oknum tak bertanggung jawab, tentu saja data rahasia perusahaan tersebar luas dan citra perusahaan tercoreng. Perusahaan akan menelan kerugian besar dan bisa berujung kebangkrutan.
Oleh karena itu, Scarf Media ingin memberikan Scarf Lover untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan media sosial dan melakukan pengamanan berganda. Berikut tipsnya:
1. Pemilihan kata sandi atau password yang tidak mudah ditebak
Sebelum membuat akun, pasti nama lengkap, username dan password adalah form pertama yang akan ditanyakan. Password berperan menjadi kunci untuk bisa membuka akun media sosial harus dijaga kerahasiaannya.
Ketika menentukan password, hindarilah unsur kata yang mudah, seperti “qwerty”, 123, tanggal lahir, atau nama kita. Buatlah sesuatu yang sulit orang pikirkan namun, mudah kita ingat. Kombinasikanlah huruf kapital besar, kecil dan pemakaian angka. Lalu, cek bagaimana kekuatan password Anda.
Hal yang terpenting adalah jangan pernah memberitahu apa kata sandi akun Anda. Sebab mereka bisa saja mengakses dan berniat buruk.
2 Gunakanlah aplikasi dan website dari media sosial yang aman
Pada umumnya, aplikasi dan website yang baik sudah dilengkapi end to end encryption. Sistem tersebut sebagai kekuatan pengamanan masing-masing penggunanya agar bisa terjaga privasinya. Jadi sebelum memulai akun sosial media, lihatlah terlebih dahulu reputasi pada aplikasi atau website tersebut. Apakah benar terjamin keamanannnya atau sistemnya sudah terenkripsi sehingga akun Anda tidak mudah diakses.
3. Terapkan fitur verifikasi untuk pengamanan ganda
Kebanyakan sosial media raksasa seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Gmail, Line dan sebagainya, terfasilitasi berupa fitur verifikasi berupa kode yang dikirimkan dari server mereka melalui sms atau call. Sebaiknya Anda segera aktifkan fitur tersebut sebagai antisipasi agar akun tak mudah direntas.
4. Menggunakan perangkat yang terpercaya
Mayoritas korban kasus hack terjadi oleh para pengguna yang pernah mengakses akun lewat warnet atau komputer publik. Nah, sebaiknya jangan sesekali membuka di sarana umum, mengapa? karena mungkin saja Anda lupa untuk log out.
Banyak kejadian seperti ini, biasanya karena lupa logout atau ternyata Anda tak sengaja mencentang “save the password” atau “ingat kata sandi ini”. Biasanya notifikasi tersebut muncul ketika Anda memulai log in. Kejadian itu bisa memicu perentasan sebab riwayat Anda masih tersimpan pada komputer. Jika sudah terlanjur, segeralah ubah password Anda.
Setidaknya bila Anda menerapkan beberapa tips di atas bisa mengurangi resiko perentasan akun. Jadi saatnya untuk lebih berhati-hati dengan media sosial Anda.
(BR)