Tren thrifting atau thrift shopping saat ini mulai menjamur di Indonesia. Tidak hanya secara offline, toko thrift juga kini sudah banyak ditemukan online sehingga semakin memudahkan orang-orang untuk melakukan thrifting.
Meskipun terlihat biasa, ternyata tren thrifting ini memberikan manfaat yang besar untuk lingkungan, loh. Dilansir dari greenandprosperous.com, berikut bagaimana thrifting dapat bermanfaat untuk lingkungan.
1. Menurunkan Produksi Karbon
Dengan membeli barang bekas, secara tidak langsung Anda ikut berkontribusi terhadap pengurangan produksi karbon di lingkungan. Karena dalam proses pembuatan pakaian, sangat diperlukan banyak energi mulai dari pengangkutan bahan mentah hingga membuang barang yang rusak.
2. Membantu Menghemat Air
Selain energi, konsumsi air untuk setiap tahap produksi pakaian juga sangat tinggi. Seperti untuk menumbuhkan satu kilogram kapas membutuhkan 5.300 galon air, sedangkan untuk pemrosesan basah dan pencetakan menggunakan 18 serta 21,6 galon untuk per pon kapas.
3. Mengurangi Polusi Kimia
Dalam memproduksi pakaian baru biasanya membutuhkan banyak bahan kimia seperti pestisida, pewarna pakaian, dan lain-lain yang dimana limbahnya dapat mencemari permukaan air dan tanah di sekitar area manufaktur tersebut.
4. Mengurangi Limbah TPA
Karena banyaknya limbah produksi yang berakhir di TPA, membeli barang bekas dapat membantu mengurangi limbah yang akhirnya dibuang begitu saja. Tidak hanya itu, limbah bahan kemasan seperti plastik, kertas, dan logam juga akan berkurang.
5. Hidup Menjadi Ramah Lingkungan
Saat membeli barang bekas, Anda mencegah barang tersebut dikirim ke tempat pembuangan sampah serta mengurangi permintaan untuk produksi pakaian. Tidak hanya membeli, Anda juga dapat menyumbangkan pakaian yang tidak terpakai untuk membuat orang lain juga melakukan hidup yang ramah lingkungan.
6. Membantu UKM
Membeli barang bekas sama saja uang Anda digunakan untuk membantu UKM dan bisnis lokal dari pada perusahaan multinasional. Tidak hanya itu, beberapa toko thrift juga digunakan sebagai tempat donasi untuk orang yang membutuhkan.
7. Mendorong Pengaplikasian Daur Ulang
Tahukah Anda jika pakaian katun daur ulang hanya membutuhkan 3% dari energi yang digunakan untuk memproduksi pakaian baru? Dengan menggunakan pakaian bekas atau mendaur ulang pakaian, Anda dapat mengurangi permintaan produksi serta mendorong praktik daur ulang dilakukan di masyarakat.
(AN)