Ribuan rumah di Kota Tua Sanaa, Yaman telah runtuh dikarenakan hujan lebat dan juga badai yang telah terjadi selama berbulan-bulan.
Melansir laman Aljazeera, rumah tua yang terbuat dari bata lumpur berwarna coklat dan putih ini merupakan sebuah warisan yang telah terdaftar di UNSECO, ebuah bangunan bersejarah yang telah ada sebelum abad ke-11 yang telah lama terancam konflik dan juga penelantaran.
Muhammad Ali al-Talhi, salah satu warga yang telah kehilangan sebagian rumahnya karena hujan deras melanda kota Sanaa. Hal ini termasuk enam perempuan dan enam anak yang kehilangan tempat tinggal.
“Semua yang kami miliki terkubur,” katanya.
Aqeel Saleh Nassar, wakil kepala Otoritas Pelestarian Kota Bersejarah, mengatakan bahwa penyebab dari ketetakan bangunan bersejarah ini dikarenakan orang-orang sudah tidak lagi merawat bangunan ini seperti pada waktu yang lalu.
Sudah terhitung sekitar 5000 bangunan yang menjulang tinggi di kota Sanaa ini telah memiliki atap yang bocor, bahkan 107 atap di antaranya sudah runtuh.
Otoritas Houthi yang telah mengendalikan Sanaa sejak menggulingkan pemerintah Yaman telah mengajukan banding ke UNESCO untuk menyelamatkan kota. (AA)