
Tausiyah Penuh Makna dari Ustadz Bilal Qori di RBR 2025 RISKA Menteng
Tausiyah Ustadz Bilal Qori pentingnya mendekatkan diri kepada Alquran sebagai sumber ketenangan hidup.
Malam yang penuh keberkahan menyelimuti Masjid Agung Sunda Kelapa pada Minggu, 16 Februari 2025, saat Ustadz Bilal Qori mengisi sesi tabligh akbar dalam rangkaian Ramadhan Bersama RISKA (RBR) 2025. Kajian yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB itu menghadirkan pesan mendalam tentang ketakwaan dan ketenangan hati.
Mengawali tausiyahnya, Ustadz Bilal Qori mengutip Hadits Riwayat Imam At-Thabrani:
“Tiada hati melainkan memiliki semacam awan yang menyelimuti rembulan. Ketika tidak terhalang, ia memancarkan sinarnya, dan ketika awan datang, ia menjadi gelap.”
Pesan ini menggambarkan kondisi hati manusia yang terkadang bersinar terang dalam keimanan, namun juga bisa tertutupi oleh dosa dan kelalaian. Setelah memberikan tausiyah, Ustadz Bilal Qori memimpin sholat Isya berjamaah dan melanjutkan dengan sholawat bersama para jemaah, menciptakan suasana yang penuh ketenangan dan kedekatan spiritual.
Dalam sesi tersebut, ia juga membagikan kisah inspiratif tentang seorang narapidana yang menemukan ketenangan selama berada di balik jeruji besi karena senantiasa dekat dengan Alquran. “Dekat dengan Alquran bukan hanya membawa ketenangan, tetapi juga menjadi cahaya yang menuntun hidup kita,” pesannya kepada para anak muda yang hadir, mengingatkan bahwa di mana pun seseorang berada, Alquran selalu menjadi petunjuk yang menenangkan hati.
Tidak hanya menghadirkan kajian dan sholawat, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menebar kebaikan kepada sesama. RBR 2025 masih memiliki satu agenda sosial yang akan dilaksanakan, yaitu Ansor (Anjangsana Sosial). Program ini mencakup renovasi asrama, pembangunan MCK, edukasi, berbagi, serta tes kesehatan, yang ditujukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Ketua RISKA Menteng 2025-2026, Rizaldi Prasetyo, menegaskan bahwa RBR hadir sebagai wadah bagi para remaja untuk meningkatkan ketakwaan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana belajar yang lebih menyenangkan dan dapat menjangkau lebih banyak anak muda yang ingin mendalami ilmu agama.
“Kita ingin ngajak teman-teman untuk belajar agama secara santai, relevan, tapi tetap menjaga nilai-nilai Islam. Dengan cara seperti ini, kita berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk datang ke masjid dan menjadikan ibadah sebagai bagian dari keseharian mereka,” jelasnya dengan penuh harapan.
Di tengah suksesnya RBR 2025, Rizaldi juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. Mulai dari sponsor, media partner, hingga komunitas yang turut mendukung, semuanya berperan dalam menyukseskan program ini.
“Saya mewakili RISKA mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung. Tanpa kalian, acara ini tidak akan bisa berjalan dengan baik. Semoga segala bentuk kebaikan ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir dan membuka pintu keberkahan bagi kita semua,” tuturnya dengan penuh apresiasi.
Sementara itu, Ketua RBR 2025, Feri Qurniawan, menjelaskan bahwa Ansor bukan sekadar agenda sosial, tetapi juga bentuk nyata kepedulian RISKA Menteng terhadap masyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya program ini, diharapkan manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh mereka yang menerima bantuan.
“Melalui Ansor 2025, kita akan berkontribusi di Rumah Quran Miftahul Huda, Citempuan, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang belajar memahami kondisi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kami mengajak seluruh pihak yang ingin ikut serta untuk bersama-sama menebar manfaat pada 16 Maret 2025. Semoga langkah kecil ini membawa perubahan besar,” jelasnya dengan penuh semangat.
Dengan berbagai rangkaian kegiatan inspiratif, RBR 2025 menghadirkan pengalaman yang berbeda dibandingkan kajian lainnya. Tidak hanya menghadirkan ilmu dan dakwah, tetapi juga memberikan motivasi melalui sosok-sosok inspiratif yang pesannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Harapannya, setiap ilmu yang diperoleh dari acara ini tidak hanya berhenti di para peserta, tetapi juga bisa ditularkan kepada masyarakat luas, sehingga kebermanfaatannya semakin meluas.