Tangani Krisis Iklim, Pemerintah Merangkul Gen Z

Pemerintah tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong peran anak muda terlibat langsung dalam penanganan krisis iklim dan percepatan transisi energi bersih.

Seruan ini ditekankan dalam webinar bertajuk Youth Actions in Mitigating Climate Change di Jakarta pada Jumat (22/7).

Diskusi ini digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan USAID – Sustainable Energy for Indonesia’s Advancing Resilience (USAID-SINAR) sebagai bagian dari menyukseskan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

“Dampak perubahan iklim sudah kita rasakan bersama. Penanganannya tidak bisa ditunda, Selain membangun kesadaran di masyarakat, sudah saatnya anak muda memberikan aksi nyata untuk mencari solusi bersama,” tegas Tenaga Ahli Menteri ESDM sekaligus Chair of Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi.

Baca juga  Vivi Zubedi Luncurkan Gerakan 1.000 Mukena Untuk Indonesia
Image: dok. ESDM

Yudo menjelaskan, isu perubahan iklim maupun transisi energi yang menjadi isu global mulai banyak diminati oleh generasi milenial dan generasi Z. Ia mengamati fenomena akan maraknya komunitas penggerak maupun usaha rintisan (startup) di bidang EBT.

Pemerintah berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 29 – 41% pada tahun 2030. Pada sektor energi, Indonesia memasang target penurunan emisi GRK sebesar 314-446 Juta Ton CO2 pada tahun 2030, melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih. Hal ini sesuai amanat UU No 16 Tahun 2016 tentang pengesahan Paris Agreement.

Baca juga  Apa Yang Harus Dilakukan Pada Saat Gempa Terjadi ? Ini Tipsnya

Demi mencapai target penurunan emisi, Kementerian ESDM telah menyusun peta jalan menuju Net Zero Emission (NZE) sektor energi pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional.

Melansir dari esdm.go.id, road map tersebut mencakup strategi yang perlu ditempuh oleh Indonesia dari sisi supply dan demand energi untuk menurunkan emisi GRK secara signifikan dan mencapai NZE, seperti seperti phasing down batubara, implementasi EBTKE secara masif, konversi PLTD ke Pembangkit EBT, serta peningkatan demand listrik melalui pemanfaatan kompor induksi dan kendaraan listrik.

Translate »