Sustainable Fashion Bagian dari Islamic Values

Apakah Anda pernah berpikir, saat menggunakan batik berarti Anda telah menjadi bagian dari sustainable lifestyle? Jawabannya belum tentu. Kenapa? Banyak pewarnaan batik yang dilakukan tidak menggunakan pewarna  ramah lingkungan tapi memakai pewarna kimia  yang tergolong tidak ramah lingkungan. Apabila limbah-limbah mengalir dalam tanah, bahan tersebut tentu merusak ekosistem tanah. Pasalnya, bakteri tanah tidak mampu mendegradasi bahan-bahan kimia. Lalu apakah kemudian saat kita menggunakan bahan seperti serat Tencel lantas sudah ramah lingkungan juga? Jawabannya bisa jadi tidak juga, karena tidak sederhana mewujudkan sebuah industry masuk kategori sustainability.

Selama ini banyak sisa pewarnaan batik yang mengalir juga ke sungai dan akhirnya mengotori sungai dan merusak habitatnya. World Wildlife Fund (WWF) melaporkan bahwa manusia telah menghabiskan sumber daya alam 1,6 kali lebih cepat daripada kemampuan bumi untuk memulihkannya. Jadi proses pengrusakan lingkungan saat ini sudah sangat besar, dan lama bagi bumi untuk bisa Kembali kondisi normalnya.

garbage on the street during daytime

Ditemui dalam kegiatan Pentatalks Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Basrie Kamba selaku Direktur PT Asia Pacific Rayon mengatakan, sesuatu yang sustainable harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran, bahkan industri tersebut bukan hanya ditujukan untuk manusia tapi juga untuk makhluk hidup lainnya. Atas kesadaran itu APR sendiri memiliki perkebunan sendiri agar bisa dimaksimalkan penghijauan dan tidak merusak lingkungan , serta pabriknya menggunakan panel surya. Testex selaku perusahaan sertifikasi internasional sempat mengatakan melalui Pipit Hayati General Manager Testex Indonesia, material bukan katun jika saat produksi penuh tanggung jawab, maksimal dalam pola yang tidak menghasilkan banyak sisa kain, pengolahan limbah produksi benar, seluruh materialnya teruji aman dipakai bisa dikategorikan ramah lingkungan.

Baca juga  Cara Menjaga Bumi Lewat Hal Kecil yang Berdampak Besar

Dalam hal ini, modest fashionpreneur yang mulai memikirkan untuk bisa masuk ke sustainable fashion sebetulnya cara mudahnya adalah :

  • Dari banyak koleksi yang diproduksi, mix dengan material yang ramah lingkungan. Jika tidak dengan material yang ramah lingkungan , pilih material yang berkualitas baik , sehingga memiliki durability produk yang lama. Artinya produk tersebut tidak mudah rusak
  • Pikirkan pola pakaian yang tidak banyak menyisakan sisa kain, sehingga hasil produksi tidak terlalu banyak, artinya perlu melibatkan tim untuk sama sama diskusi mengenai hal ini agar bisa tercapai.
  • Menggunakan packaging secara efektif dan bila memungkinkan menggunakan material yang mudah terurai atau ramah lingkungan.
  • Memiliki tanggung jawab dalam mengelola sampah hasil produksi. Hal ini menjadi penting karena ada tanggung jawab kita untuk bisa mengurangi sisa sampah yang dihasilkan dari produksi. Bisa diolah menjadi produk kreatif berbeda atau bekerjasama dengan lingkungan sekitar untuk mengelolanya.
  • Work ethic yang terjaga. Cara menjalankan bisnis dengan etika yang benar, memanusiakan karyawan, dan tentu cara berniaga yang tidak melanggar aturan menjadi sangat penting jika bisnis kita ingin berkelanjutan.
Baca juga  Cintai Bumi Dengan Pakai Tas Belanja Non Plastik
Woman Looking at Photos

Menjalankan sustainable industry sangat sejalan dengan Islamic Value, bahkan Halal is beyond sustainability. Karena dalam halal ada nilai nilai yang dipercaya dalam sustainable industry. Work ethics dari sebuah industri yang bukan hanya memanusiakan manusia dengan produk yang aman dikonsumsi dan dipakai tapi juga menjaga lingkungan. Jadi jika Anda ingin berada di industry kreatif halal mulailah untuk terus berinovasi dengan proses produksi dan produk yang dihasilkan dari produksi yang sehat dan juga menjaga lingkungan.

Translate »