Strategi Mengatasi Anak yang Sulit Bersosialisasi

Ada sebagian anak yang ternyata masih sulit untuk bersosialisasi, terutama dengan teman sebayanya. Mereka cenderung tertutup dan susah untuk membuka obrolan baru. Sering kali dirinya terlihat menyendiri pada saat yang lain sedang bermain bersama.

Sikap tersebut lama kelamaan membuat si anak justru akan selalu merasa kesepian, Scarf Lover. Untuk itu lah para orang tua harus secara aktif mengajarkan pada anak-anak mereka bagaimana caranya berkomunikasi atau bersosialisasi.

Berikut ada 5 strategi untuk mengatasi anak yang sulit bersosialisasi.

image: unsplash

1. Gunakan strategi dalam bermain

Bagi sang anak yang belum terbiasa untuk lebih dulu menegur orang lain, tentu akan diselimuti dengan perasaan canggung dan juga bingung. Alhasil si anak dianggap kurang bergaul. Sebagai orang tua, Anda harus bisa mengatasinya dengan menggunakan strategi dalam bermain, misalnya melakukan diskusi dengan teman-teman anak Anda, ajak anak untuk berdialog, lakukan permainan yang membutuhkan tim sehingga anak Anda dapat mengambil bagian untuk ikut dalam memecahkan persoalan tersebut. Lewat cara seperti membuat anak menjadi terasa lebih santai dan menyenangkan.

Baca juga  Cara Melarang Anak Selain Berkata “Jangan” atau “Tidak”

2. Memberi pengertian tentang arti penting pertemanan

Berilah pemahaman pada anak Anda bahwa sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri. Artinya kita membutuhkan orang lain, salah satu contohnya adalah teman. Katakan pada mereka bahwa mempunyai teman akan sangat menyenangkan karena kita bisa saling berbagi cerita. Ajak mereka untuk bisa berani bertegur sapa dengan orang lain, sehingga saat lama kelamaan ia telah mengerti, ia akan merasa lebih nyaman dan akan melakukannya sendiri.

3. Tingkatkan percaya diri sang anak

Bisa saja si anak malas bersosialisasi karena sebenarnya ia tidak percaya diri dengan teman sebayanya, sehingga membuat ia akhirnya menjadi pribadi yang tertutup. Ajak anak untuk bicara secara perlahan dan jelaskan bahwa kita semua ini sama dan tidak ada yang perlu dibeda-bedakan. Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu. Jelaskan sesuai dengan karakter anak dengan nada yang tidak terlalu memaksa.

Baca juga  12 Tahun Menikah, Akhirnya Dea Ananda Dikaruniai Bayi Perempuan

4. Biarkan anak bersuara

Hal yang paling penting adalah, jangan pernah melarang sang anak untuk bersuara. Bebaskanlah apa yang ingin disampaikannya. Karena bisa jadi, si anak memiliki sesuatu yang disembunyikannya. Karena dikhawatirkan sebenarnya si anak sudah mencoba untuk mulai berkomunikasi dengan orang lain namun tidak disambut dengan baik. Bila demikian, Anda harus bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajak dirinya bermain agar tidak menjadi murung. Ubah suasana hatinya dengan cari kelompok bermain lainnya dan tuntun mereka untuk bisa bermain bersama.

(AA)

Translate »