Singapura dan Indonesia telah lama memiliki hubungan yang erat, baik dalam bidang ekonomi, budaya, maupun pariwisata. Dalam upaya untuk memperkuat ikatan ini, Singapore Tourism Board (STB) baru-baru ini mengungkapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas antara kedua negara. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk mempermudah perjalanan antar negara, tetapi juga untuk mendukung sektor pariwisata yang semakin berkembang.

Terhitung sejak 2024, Indonesia menjadi bagian perjalanan pertama se-Asia yang berkunjung ke destinasi di Singapura. “Pada tahun 2024, Indonesia tetap menjadi salah satu pasar teratas kami, mencatatkan lebih dari 7,3 juta pergerakan penumpang udara antara Singapura dan Indonesia. Kami senang dapat bermitra dengan STB dan Garuda Indonesia untuk meningkatkan perjalanan dan memperkuat konektivitas antara Singapura dan Indonesia, serta menampilkan kekayaan budaya dan warisan Indonesia kepada penduduk Singapura,” jelas Peh Ke-Wei, Vice President of Market Development, Changi Airport Group.
Kinerja positif ini mencerminkan peran penting dari rangkaian acara yang menarik di Singapura sepanjang tahun 2024, beragam penawaran gaya hidup, serta peluncuran dan pembaruan berbagai atraksi wisata. Faktor-faktor ini terus menjadi daya tarik bagi wisatawan Indonesia, memperkuat posisi Singapura sebagai destinasi pilihan baik untuk liburan maupun keperluan bisnis.
Sepanjang tahun 2024, STB meningkatkan kehadiran Singapura di tengah masyarakat Indonesia melalui kampanye “Made in Singapore” dan kemitraan strategis dengan pemain industri seperti Traveloka, Pakuwon Group, CapitaLand, GDP Venture, APKRINDO, dan ASTINDO. Upaya-upaya ini, ditambah dengan roadshow di kota-kota besar Indonesia, memperkuat posisi Singapura sebagai destinasi utama bagi wisatawan Indonesia di berbagai sektor, termasuk MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) dan cruise (kapal pesiar).
Menyadari peran penting potensi pertumbuhan dari segmen wisatawan Muslim, STB berkolaborasi dengan merek yang menyasar pasar Muslim serta berbagai komunitas untuk mempromosikan Singapura sebagai destinasi wisata ramah Muslim. Selain itu, keterlibatan dengan figur ternama seperti Bu Rudy, pemilik merek sambal terkenal dari Surabaya, memperluas jangkauan promosi wisata Singapura di kota- kota di luar Jakarta.