Seiring pesatnya pertumbuhan industri modest fashion, persaingan bisnis pun semakin ketat. Hal tersebut disampaikan oleh pemilik lini modest fashion Nadjani, Nadya Amatullah Nizar.
Namun hal tersebut tidak terlalu ditakutinya sebab kuncinya adalah menemukan pembeda yang menjadikannya ciri khas atau signature produk yang dipasarkan.
Signature Nadjani saat ini adalah motif print abstrak dengan desain dan warna yang tegas dan terinspirasi dari alam. “Sebelumnya saya belum bergerak di busana print. Sebelumnya, signature Nadjani adalah model busana kasual berdesain asimetris,” terangnya saat berbicara tentang apa yang membedakan Nadjani dengan busana modest lainnya di Muslimah Creative Day 2020, Minggu (01/03) di Balai Kartini, Jakarta.
Nadya Amatullah Nizar menemukan Pembeda Signature Nadjani dengan yang lain akhir 2011, Nadya mengambil keputusan besar dengan memberhentikan pengoperasian distro dan berganti haluan menggeluti bisnis busana modest yang mana hal ini ada kaitannya dengan keputusannya berhijab.
“Saya mulai suka membuat busana tertutup untuk saya pakai sendiri. Seiring waktu, saya merasa modest fashion semakin disukai wanita. Akhirnya saya tes pasar dengan mengikuti sebuah bazar, dengan membawa busana modest yang saya buat. Ternyata penerimaan orang baik sekali,” paparnya.
Setiap bulan, ada sepuluh desain baru yang ia keluarkan di Nadjani. Menurutnya, sudah tugas pegiat bisnis mode mengikuti perkembangan tren yang memang bergerak cepat dan dinamis, agar mampu bersaing.
Langkah Nadya senantiasa menghadirkan model baru membuat Nadjani semakin dicintai para penggemarnya. Ditambah dengan rentang harga Nadjani yang berada di kelas menengah, yakni 155 ribu hingga 455 ribu rupiah, banyak orang tak pikir panjang untuk memborong kala datang model baru yang menggoda.
“Saya memang mengincar penjualan secara retail. Makanya saya menjual di harga menengah saja agar perputaran bisnisnya cepat,” ujarnya.(YA)