Rasa galau makin bertambah saat buah hati bukan hanya sulit makan tetapi juga jarang minum air mineral.
Padahal asupan air mineral sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Lantas apa yang harus dilakukan orang tua yang dilanda kasus seperti ini.
Dokter spesialis anak dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A (K) dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya melalui Antara, akan menjawab melalui beberapa trik agar konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat, antara lain:
- Coba taruh potongan buah segar ke dalam air mineral sebagai penambah rasa. Kemudian, pilihlah susu sapi atau susu kedelai dengan rasa tawar.
- Berikan air kelapa tanpa pemanis atau jus buah murni tanpa tambahan susu atau gula.
- Hindari produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula, pewarna, dan minuman berkafein. Lantaran mengandung tambahan kalori kosong, yaitu kalori tanpa nilai nutrisi dan juga dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari lima tahun.
Ada studi mengatakan nantinya akan terjadi obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada saat ia berusia dewasa.
Umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman.
Air juga memiliki peran yang penting untuk memelihara kesehatan ginjal. Hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal. Hal ini akan memastikan ginjal mendapat oksigen dan nutrisi yang anak butuhkan untuk melakukan fungsinya dengan baik.
Air yang cukup mampu mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih.
Kesimpulannya, kurangnya hidrasi dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal.