Saat ini, untuk menjadi terkenal tidak harus selalu tampil di layar kaca. Karena di media sosial pun kita semua dapat dikenal banyak orang, dengan nama selebgram.
Ada banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan jika menjadi selebgram. Menjadi terkenal, punya banyak uang, yang pasti followers media sosial akan terus meningkat tajam.
Tentu semua orang sangat senang apabila dikenal khalayak. Namun pernah kah Anda memikirkan apa yang jauh lebih penting dari menjadi selebgram dunia? Yakni menjadi selebgram langit.
Mungkin Anda belum pernah mendengar istilah ini. Tapi seorang Bilal bin Rabah sudah lebih dulu dikenal oleh seluruh umat muslim di dunia karena ia merupakan Muazin pertama di dunia.
Berawal dari seorang budak berkulit hitam yang dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah). Bilal menjadi budak seorang tokoh penting kaum kafir, dimana dirinya selalu mendapat siksaan dari tuannya terutama pada saat ia memeluk agama Islam. Siksaan yang ia terima pun sangatlah berat, dimulai dari ia dicambuk dan dijemur dibawah panasnya terik matahari.
Perjalanan Bilal bin Rabah dalam memeluk Islam sangat lah mengharukan. Ia memutuskan untuk menjadi mualaf pada saat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan mendengar cerita tentang Islam. Setelah menjadi mualaf, Bilal akhirnya bisa bebas dan merdeka dari seorang budak.
Bilal dikenal oleh seluruh umat muslim di dunia sebagai orang yang mengumandangkan azan pertama dalam Islam. Ia memiliki suara yang sangat merdu, membuat yang mendengarnya pun tidak sanggup untuk menahan air mata.
Dengan sepenuh hati, Bilal sangat menganggap hal ini adalah amanah yang luar biasa ia dapatkan. Termasuk saat Nabi Muhammad SAW telah berhasil menundukkan kota Mekah, dengan ditemani oleh Bilal dan 2 sahabat lainnya, mereka berjalan didepan pasukan muslim. Saat memasuki sholat zuhur, dimana ada ribuan orang berkumpul termasuk orang kafir yang baru masuk Islam. Pada saat itu lah Rasulullah meminta Bilal mengumandangkan azan di atas atap Ka’bah. Ini merupakan momentum bersejarah karena ribuan pasang mata mendengarkan lantunan azan dari Bilal.
Perjalanan Bilal menjadi seorang muazin terhenti pada saat Rasulullah SAW menghembuskan nafas terakhir. Pada saat itu lah Bilal selalu setia disampingnya dan terus mengumandangkan azan. Namun sampai pada kalimat ”Asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)” lantunan azan Bilal mulai terbata-bata tidak kuat menahan tangis.
Pada sebuah Riwayat disebutkan bahwa saat Rasulullah SAW wafat, Bilal hanya dapat mengumandangkan azan selama tiga hari. Karena ia selalu tersungkur sambil menangis pada kalimat ”Asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”.
Ia begitu sedih, seluruh umat muslim pun juga bersedih. Suasana haru menyelimuti dirinya karena mengingat perjuangan Rasulullah SAW untuk kaum muslimin.
Sepanjang zaman, bilal dapat dijadikan seorang teladan dalam perjuangannya dalam mempertahankan aqidah Islam. Ia juga dikenal sebagai sahabat Rasulullah SAW selama hidupnya.
Apa yang bisa ditarik kesimpulan dari kisah ini adalah, menjadi selebgram di dunia itu tidaklah penting, melainkan yang jauh lebih penting adalah jadi selebgram di langit. Dimana saat Allah SWT dan Rasulullah SAW mengenal kita sebagai hamba dan umatnya. (AA)