Scarf Media berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Sustainable Fashion for The Brighter Future” di Gedung OCBC, Sunset Road, Bali pada Selasa (23/4). Kegiatan tersebut bertujuan untuk saling menelaah potensi sustainable fashion di Indonesia antar pemangku kebijakan dan pelaku industri.
Hadir dalam FGD ini narasumber dari pemangku kebijakan yakni Kemenparekraf, Kemenperin, dan Kemendag. Adapun dari pelaku industri, seperti Paramatex, Testex Indonesia, dan Toraja Melo. Dengan diikuti oleh peserta dari brand fashion lokal, yaitu Kamiidea, ISSA Group, Sovlo, Lului Bali, dan The Acastor Bali.
Acara dibuka dengan kata sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) yang mendukung kegiatan ini sesuai dengan misi dari kemenparekraf untuk mendukung ekonomi kreatif hijau. “Indonesia sangat kaya dengan sumber ide, material dan tentu saja kreativitas dalam mengelola fashion berkelanjutan. Saya optimis akan semakin banyak pelaku di industri fashion yang semakin sadar pentingnya menjaga keseimbangan alam dalam rantai industri. Diharapkan diskusi ini bisa menghasilkan langkah strategis yang bisa membantu terciptanya ekosistem fashion yang berkelanjutan yang terdiri dari pelaku industri fashion, pendukung industri fashion dan juga pemerintah,” jelas Sandiaga Uno.
Selanjutnya, Temi Sumarlin mengatakan “Bagaimana rantai ekosistem sustainable fashion tidak hanya sampai ke desainer dan pelaku brand tetapi juga dapat sampai ke customer atau market,” jelasnya.