Global Talents Digital merupakan acara daring internasional off-season yang diselenggarakan oleh Fashion Futurim Initiative didukung Russian Fashion Council dan Mercedes-Benz Fashion Week Russia. Acara pertama yang telah mereka selenggarakan selama 2 hari di bulan Juni 2020 telah sukses mendatangkan 2,5 juta views di berbagai platform online dan menampilkan 50 desainer dari berbagai penjuru dunia.
Acara yang kedua akan diselenggarakan pada tanggal 4-6 September 2020 dengan mengusung tema Sustainability. Untuk mendukung perhelatan fashion bergengsi tahun ini, Indonesian Fashion Chamber (IFC) menyertakan lima desainer tanah air yaitu Gregorius Vici, Aldrè Indrayana >< Cota Cota Studio, Rosie Rahmadi, Emmy Thee, dan AM by Anggiasari.
Dalam parade busana kali ini Rosie Rahmadi memilih Multiifuctional Modest Wear yang menjadi konsep busananya yang akan dipamerkan.
“Multifungsional wardrobe menjawab problem itu. Kenapa? Karena dalam multifungsional desain pakaian dibuat timeless sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama Tanpa terikat dengan trend dalam waktu tertentu,” Ujarnya dalam Global Talents Digital virtual press conference (27/8).
Multifungsi merupakah salah satu strategi konsep sustainable yang mampu membuat sebuah pakaian dapat memiliki fungsi dan style yang berbeda beda sehingga memberikan daur hidup pakaian yang lebih panjang. Dengan demikian, pengguna diharapkan tidak cepat jenuh dengan produk dan otomatis menunda pembuangannya.
Terinspirasi dari konsep Rahmatan Lil Alamin, Rosie Rahmadi mengusung koleksi “Kalopsia” pada Global Talent Digital 2020 yang diadakan oleh Russia Fashion Council. Ia merupakan satu dari lima desainer Indonesia yang berhasil lolos kurasi dan ikut serta dalam virtual fashion show acara tersebut. Pada acara tersebut,
Kalopsia diambil dari istilah Yunani yang berarti khayalan di mana segala sesuatu tampak lebih indah dari yang sebenarnya.
“Dan itulah yang saya rasakan tentang fashion. Seperti sebuah delusi yang Indah di depan, tetapi di balik itu semua ada sesuatu yang sangat mendesak untuk mengurangi konsumerisme berlebihan dan impact limbah fashion yang begitu banyak,” ungkap desainer yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Desainer of The Year di Bali Fashion Week 2019 ini.
Kalopsia terilhami dari konsep boneka kertas yang seringkali ia mainkan di masa kecilnya.
“Dulu, aku suka main mix and match boneka kertas. Kita jadi lebih kreatif menciptakan berbagai gaya baru dengan satu atau beberapa item,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Global Talents Digital yang berlangsung pada bulan Juni 2020 merupakan acara fashion berskala internasional pertama yang menggabungkan metode online dan offline (hybrid) diluar jadwal musim (off-season). Acara ini diselenggarakan oleh Fashion Futurum Initiative dengan dukungan Russian Fashion Council serta Mercedes-Benz Fashion Week Russia. Keberhasilan acara ini mencatat 2.5 juta views pada sosial media, 100+ liputan berbagai media internasional dan ditayangkan langsung pada 100 website di seluruh dunia.
Sekarang, Global Talents Digital telah siap dengan edisi keduanya yang akan diselenggarakan pada tanggal 4-6 September 2020 dengan tema baru, SUSTAINABILITY (keberlanjutan). Para desainer baru dari seluruh dunia akan hadir dengan menampilkan koleksi terbarunya kepada para pelanggan, media, pembeli, penata busana dan pelaku industri lainnya melalui video presentasi, siaran langsung, teknologi Augmented Reality (AR) ataupun Virtual Reality (VR). Konsep sustainability yang diusung dalam koleksi para desainer tersebut mencakup up cycling, recycling, ethical fashion, slow fashion hingga zero waste. (DA)