
Resmikan Bandara Kuabang, Jokowi Sampaikan 4 Alasan Fokus Infrastruktur di Indonesia
Presiden Joko Widodo bersama pejabat lainnya mendarat di Provinsi Maluku Utara tepatnya di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara dengan pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Kunjungannya kali ini dalam rangka meresmikan terminal Bandara Kuabang.
Jokowi ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono. Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin beserta jajaran pejabat lainnya.

Peresmian Terminal Bandara Kuabang, dibuka oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya. Ia mengatakan bandara ini mengeluarkan dana APBN lebih dari 300 Miliar dengan panjang landas pacu 2400 x 30 meter dengan jenis pesawat narrow body. Untuk landasan hubung 100 x 23 meter dan landasan parkir 157 x 72 meter. Bandara ini cukup memadai dan bisa meningkatkan sektor pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya. Bandara ini juga dekat dengan Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara, yang bisa jadi alternatif bila di sana terdampak letusan gunung berapi di antara Gunung Gamalama dan Gunung Dukono.
Kemudian, Jokowi memberi sambutan melalui empat poin alasan infrastruktur menjadi fokus pembangunan di Indonesia. Ia menuturkan bahwa infrastruktur bukan sekadar bangunan dalam fisik saja. Namun mengandung hal penting sebagai berikut:
1. Infrastruktur membangun peradaban, misalkan dahulu belum ada akses jalan dari Halmahera Utara ke Kota Sofifi, kendaraan belum bisa melintas dan harus berjalan kaki. Hal ini serupa dengan pembangunan bandara yang membuat lebih disiplin, sebab sudah ada pesawat yang bisa mendarat dan bisa datang tepat waktu sesuai jadwal penerbangan. Tentunya ini bisa menciptakan kedisiplinan pada waktu.
2. Membangun daya saing yang bisa berkompetisi dengan negara-negara lain.
3. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
“Banyak yang saya dengar, pak jalanya yang dibangun jangan di Jawa saja. Airport-nya, bandar udaranya yang dibangun juga jangan di Jawa dan Sumatera saja. Kami di bagian timur juga memiliki hak yang sama untuk memiliki airport, memiliki jalan yang baik dan keinginan itu betul,” ungkap Jokowi.
4. Mempersatukan Indonesia dengan akses yang bisa menyatukan antar wilayah daerah, provinsi dan antar pulau.
Peresmian ini juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, BLH Bupati Halmahera Utara, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Utara.
Jokowi berharap bandara ini bisa memunculkan titik baru perekonomian. Ia juga menghimbau Menteri Perhubungan agar secepatnya mengadakan minimal dua kali penerbangan dalam seminggu menuju ke Kaubang. Sehingga pada keadaan normal bisa beradaptasi dengan jumlah flight tiga kali sehari.
Jokowi pun menutup sambutan dengan mengucapkan peresmian Terminal Bandara Kuabang diikuti penandatanganan batu prasasti dan memukul gendang tifa.
(BR)