Berkolaborasi dengan Jakarta Fashion Week, Scarf Media menggelar business gathering di Center Stage Jakarta Fashion Week 2025 dengan tema “Modest Fashion to Global Stage” bersama narasumber Temi Sumarlin selaku Founder & CEO Scarf Media Indonesia, Svida Alisjahbana selaku CEO GCM Group & Jakarta Fashion Week, dan Nihal Yacizi Aygun selaku Head of Woman MUSIAD Indonesia.
Menjadi brand yang go global diperlukan kesiapan dari brand tersebut. Baik secara kapasitas dan kualitas produksi maupun capital. Sebelum go global ada baiknya brand menguatkan pasar lokal dan juga fundamental bisnisnya sebagai modal awal, karena untuk bertahan dan diterima di pasar global dibutuhkan konsistensi, riset dan tentu saja biaya yang tidak murah untuk promosi.
Jangan sampai brand sudah ada di fashion week dan ajang-ajang internasional namun belum ada kesanggupan produksi dan promosi karena kehabisan modal kerja. Siapkan brand Anda menuju pasar global dengan matang yaitu dengan produk berkualitas, bisnis yang sudah stabil, riset yang pasti dari market negara mana yang dituju. Karena pasti untuk menjadi besar harus dimulai dari hal yang kecil begitu menurut Temi Sumarlin .
Modest fashion, yang mengedepankan kesopanan dalam berpakaian, telah mengalami perkembangan pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemimpin dalam industri ini.
”Modest fashion yang banyak diusung oleh pemerintah, serta Indonesia yang disematkan sebagai pusatnya modest fashion dunia. Lalu yang menjadi pertanyaan selanjutnya, “pusat” apakah yang dituju?, bisa saja pusat produksi, tren, atau konsumen?” jelas Temi Sumarlin selaku Founder & CEO of Scarf Media.
Indonesia kaya akan berbagai budaya dan tradisi yang beragam, yang dapat diintegrasikan dalam desain modest fashion. Motif batik, tenun, dan penggunaan kain lokal memberikan keunikan tersendiri yang dapat menarik perhatian pasar internasional. Desainer lokal mulai mengeksplorasi elemen-elemen budaya ini, menciptakan produk yang tidak hanya stylish tetapi juga bernilai seni tinggi.
Nihal Yazici Aygun, sebagai Head of Women MUSIAD, juga menyoroti bagaimana pasar modest fashion di Turki berkembang pesat. Dengan latar belakang budaya yang kuat dalam gaya berpakaian modest, industri fashion di Turki semakin kompetitif dan kreatif dalam menghadirkan koleksi yang modern dan sesuai dengan nilai-nilai modest.
“Banyak masyarakat Turki yang ingin berpakaian modis namun tetap sesuai nilai-nilai modesty, dan hal ini menciptakan permintaan yang tinggi akan produk berkualitas tinggi,” ujarnya. Menurut Nihal, agar Indonesia dapat bersaing di kancah global, dibutuhkan ekosistem yang kuat, mulai dari peran pemerintah, media, hingga desainer dan produsen yang solid.
Untuk memasuki pasar global, komitmen yang kuat dari manajemen perusahaan sangat diperlukan. Strategi yang efektif harus mencakup analisis pasar yang komprehensif, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan lokal, dan penetapan saluran distribusi yang tepat. Selain itu, penting untuk membangun kemitraan dengan pihak lokal guna memperkuat jaringan dan mempercepat proses penetrasi pasar. Dengan pendekatan yang terencana dan berkomitmen, perusahaan dapat mencapai keberhasilan yang berkelanjutan di pasar internasional.
Svida Alisjahbana, CEO dari GCM Group & Jakarta Fashion Week, menekankan pentingnya komitmen dan kesiapan bisnis sebelum memutuskan untuk bersaing di kancah global.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya fokus pada pasar domestik sebelum beralih ke global, memastikan bahwa brand memiliki basis pasar yang kuat di dalam negeri.
“Jika suatu brand ingin menuju global memerlukan komitmen besar dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak. Ini termasuk modal, upaya pemasaran, dan kerja sama dengan konsultan internasional yang dapat membantu mempersiapkan merek kita untuk pasar internasional,” kata Svida.
Modest fashion Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di kancah global, didukung oleh kekayaan budaya, kesadaran konsumen yang meningkat, dukungan dari pemerintah, dan kemajuan teknologi. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat menjadi pusat modest fashion yang dihormati di dunia.
