Tas Anjat merupakan tas tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Tas ini asli milik Suku Dayak. Kepopuleran Tas Anjat sudah menembus dunia internasional dan diakui oleh UNESCO.
Tas ini memang unik dengan bahan utama rotan berbentuk tabung dengan tinggi sekitar 70 cm dan berdiameter 50 cm. Tas ini biasa dipakai sebagai penyimpanan bekal ketika berburu bagi pria atau berkebun bagi wanita . Namun, sekarang dijadikan sebagai tas jinjing etnik fashionable oleh masyarakat kota. Bahkan tas ini pernah sebagai aksesoris dalam busana Kaenina Etnikwear dalam Indonesia Fashion Week 2019 silam.
Tentunya, hasil karya yang memukau ini sepadan dengan usaha kerja keras. Karenanya, pembuatan ini tidaklah mudah dan perlu proses panjang. Tas ini dibuat oleh pengrajin Dayak Benuaq di Pepas Eheng.
Berikut istilah proses pembuatan Tas Anjat:
- Nonjak: Membentuk lubang-lubang untuk tali Anjat
- Ngerara: Membuat motif khas Suku Dayak seperti motif dedaunan, senjata tradisional, sampai menyerupai naga dan sebagainya.
- Klikar: Penganyaman alas Anjat berbentuk bulat
Warna tas yang identik dengan keaslian warna rotan mulai dari cokelat tua dan cokelat muda. Tas ini stylish sebagai inspirasi tas etnik untuk dipadupadankan dengan outfit kece Anda. Tas
Tas Anjat memiliki ketahanan yang cukup kuat. Tas ini banyak dijumpai ketika Anda melancong ke Kalimantan Timur. Di sana banyak penjual yang menawarkan berbagai motif tas yang menarik dengan harga variatif.
Jadi jangan lupa ya untuk membelinya sebagai buah tangan atau Anda pakai sendiri. Selain mencintai produk lokal, ini juga bisa mempertahankan karya kearifan lokal setempat.
(BR)