Peningkatan Minat Masyarakat Terhadap Sustainable Fashion di Tengah Pandemi

Konsep peduli lingkungan yang diterapkan pada sebuah gerakan berkelajutan atau sustainable memang sudah sejak lama digaungkan. Karena gerakan ini memang memiliki tujuan utama untuk melindungi bumi dan lingkungan.

Komitmen yang dijalankan adalah dengan pengurangan limbah produksi, peningkatan kesejahteraan pekerja, hingga proses suplai dan pengadaan bahan baku secara bertanggung jawab.

Bicara soal fashion, konsep sustainable fashion juga masih diminati oleh orang banyak. Apalagi semakin berjalannya waktu, orang-orang semakin cermat dan teliti dalam berbelanja produk fashion.

Lewat sebuah webinar yang bertajuk “The Rise of Sustainable Retail Fashion” bersama dengan ZALORA, TENCEL memaparkan tentang bagaimana sustainable fashion akan menjadi primadona yang menentukan masa depan industri fashion dan tekstil di Tanah Air.

Meihat adanya tren ini, serat TENCEL dari Lenzing Group diperkenalkan sebagai sebuah fondasi awal untuk membangun industry tekstil yang ramah lingkungan. Dimana memang serat TENCEL dibuat sebagai bahan utama yang terbuat dari pulp kayu yang berasal dari hutan industri yang sengaja dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi FSC® atau PEFC™.

Pengolahan serat TENCEL sangat aman dan tentunya dapat terurai untuk nantinya bisa kembali lagi kea lam sehingga dapat mengurangi pencemaran.

Mariam Tania selaku Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania memaparkan bahwa keadaan sekarang adalah sebuah moment of truth, dimana seluruh penggiat fashion harus siap beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan sedikit melakukan perubahan soal cara berbisnis.

Baca juga  Rayakan Hari Kemerdekaan Klamby Luncurkan Archipelago Scarf

“Penerapan konsep dan praktik sustainability dalam produk fashion akan membawa brand selangkah di depan. Sebagai produsen dan merek serat yang menjadi bahan paling dasar untuk benang dan kain, kami akan terus berkolaborasi dengan brand, perusahaan atau institusi pemerintah, demi mewujudkan industri tekstil yang lebih hijau,” ujar Mariam.

Sebuah studi dari Omnilytics menjelaskan bahwa akibat dari adanya pandemi virus corona, membuat industry fashion sangat terkena dampaknya. Namun demikian, penjualan melalui e-commerce justru meningkat tajam sejak Mei hingga September 2020.

image: tencel

Selain itu, peningkatan juga terlihat pada minat masyarakat mengenai sustainable material. Terlihat pada performa peminatan serat TENCEL di e-commerce yang tengah menjadi favorit konsumen dair mulai pants/leggings, jeans, dan ethnicwear.

image: tencel

Berdasarkan dari data yang ada, terlihat bahwa konsumen di Indonesia telah siap untuk beralih menggunakan produk-produk yang menerapkan konsep berkelanjutan. Seperti yang dipaparkan oleh Indonesia Country Head, Omnilytics, Caroline Lie bahwa para brand yang melakukan pemasaran lewat e-commerce udah terlihat untuk memperbarui strategi pemasaran, dimana sengaja disesuaikan dengan para konsumen di tengah kondisi kenormalan baru.

Tak mau ketinggalan, ZALORA juga telah mempersiapkan strategi untuk 2020 hingga 2025 mengenai konsep sustainable fashion. ZALORA berkomitmen untuk membentuk kesadaran masyarakat terhadap lingkungan lewat penggunaan fashion.

Terdapat empat pilar utama komitmen sustainability ZALORA, diantaranya Environmental Footprint (mengurangi dampak lingkungan dan jejak karbon dari operasional bisnis ZALORA), Sustainable Consumption (mengajak konsumen untuk lebih bijak berbelanja dan memilih produk yang dibuat secara berkelanjutan), Ethical Sourcing (penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan), dan Responsible Workplace & Community Engagement (menciptakan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan).

Baca juga  Yuk Intip Gaya OOTD Diana Safira Saat Travelling

Menurut Bimo Darmoyo, selaku Marketing Associate Director, ZALORA Indonesia. adanya pertumbuhan tren mengenai konsep fashion berkelanjutan ini tentu didasari oleh permintaan dari masyarakat itu sendiri yang lama kelamaan peduli terhadap lingkungan.

Kolaborasi dengan serat TENCEL™ untuk koleksi ZALORA Basics merupakan wujud nyata inisiatif keberlanjutan kami untuk membawa perubahan yang positif bagi industri tekstil Indonesia maupun global. Kami harap akan semakin banyak konsumen di Indonesia yang berpartisipasi dalam inisiatif ini, dan bersama kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi industri fashion,” ungkap Bimo.

Kolaborasi ini tentunya membutuhkan dukungan dari otoritas setempat untuk bisa mewujudkan system serta rantai produksi yang sangat ramah alam. Karena pada akhirnya, akan tetap kembali pada komitmen konsumen yang bisa membuat program berkelanjutan ini dapat terus berjalan. (AA)

Translate »