Baru-baru ini, sebuah studi oleh pengawas media Inggris telah menemukan bahwa perempuan muda merasa khawatir tentang keamanan internet, bila dibandingkan dengan pengguna internet lainnya.
“Pesan dari para perempuan yang menggunakan internet adalah sangat jelas dan keras,” ujar Chief Executive Ofcom, Melanie Dawes, dilansir dari Reuters, Kamis (2/6/2022).
Studi yang dilakukan oleh Ofcom tersebut menemukan bahwa perempuan berusia 18-34 tahun merasakan dampak negatif dunia maya terhadap kesehatan mental, jika dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Sementara itu, 23 persen dari mereka mengatakan bahwa aktivitas berselancar di dunia maya telah membawa dampak positif pada kesehatan mental mereka.
Sebagai perbandingan, 45 persen laki-laki di atas usia 18 tahun menjawab internet telah memberikan impact positif terhadap kesehatan mental mereka. Berbeda dengan, anak laki-laki berusia 13-17 tahun yang justru lebih sedikit.
Penelitian yang dilakukan pada tahun lalu itu, mensurvei lebih dari 6.000 orang yang telah menemukan 60 persen perempuan pernah mengalami trolling, dan mengakibatkan mereka merasa terganggu atau tersinggung. Sedangkan, laki-laki berjumlah sekitar 25 persen.
Studi tersebut juga menemukan bahwa perempuan merasa kurang mampu bersuara dan berbagi pendapat secara daring.
“Mereka kurang percaya diri tentang keamanan internet pribadi mereka, dan merasakan efek negatif dari konten berbahaya seperti trolling lebih dalam,” sambungnya.
Situs dan aplikasi yang paling banyak dikunjungi orang dewasa seperti Alphabet Inc (Google dan YouTube). Setelah itu, diikuti oleh Meta (Facebook, WhatsApp, dan Instagram), serta Amazon.
Ofcom pun mendesak perusahaan teknologi besar untuk menganggap serius masalah keamanan internet yang bisa memengaruhi kecemasan para perempuan.