Pemerintah Tetapan Standar SNI Pada Masker Kain

Masker kain sudah menjadi benda wajid yang harus selalu dibawa dan digunakan saat kita beraktifitas di luar rumah. Masker merupakan senjata utama saat ini untuk menghentikan mata rantai penyebaran Covid-19.

Untuk memperkecil penyebaran pemerintah telah menetapkan SNI pada masker kain. Kebijakan ini diharapkan dapat bisa mengatasi menggunaan masker scuba dan buff yang dinilai tidak efektif untuk melindungi penggunanya dari kemungkinan terpaparnya virus.

Selain masker kain, masih ada dua pilihan masker lainnya yang dapat digunakan yakni masker medis dan masker N95. Namun kedua masker ini terbilang mahal dan lebih diprioritaskan kepada tenaga medis yang membutuhkan.

Setelah melalui proses perumusan selama lima bulan, Pemerintah Akhirnya menetapkan Standar SNI untuk masker kain.

Melansir Kumparan, Menteri Perindustrian atau Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan SNI masker kain ini dirumuskan untuk menjaga kualitas dan melindungi masyarakat secara optimal dari penularan wabah COVID-19, mengingat masker kain kini menjadi alternatif di tengah keterbatasan masker medis.

Baca juga  Ciri-ciri Orang Sombong yang Tidak Disadari

Ada pun nomor SNI masker kain adalah 8914:2020 untuk kategori Tekstil – Masker dari kain, ditetapkan melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 408/KEP/BSN/9/2020 masker dari kain diklasifikasikan dalam tiga tipe yaitu:

1. Tipe A untuk penggunaan umum

2. Tipe B untuk penggunaan filtrasi bakter

3. Tipe C untuk filtrasi partikel

SNI tersebut mengatur beberapa parameter krusial sebagai proteksi. Antara lain daya tembus udara bagi Tipe A di ambang 15-65 cm3/cm2/detik, daya serap sebesar ≤ 60 detik untuk semua tipe, dan kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg untuk semua tipe.

Baca juga  7 Produk Kecantikan Favorite Meghan Markle Yang Ramah Kantong

Pada SNI tersebut juga dicantumkan jenis uji yang disyaratkan untuk mengukur mutu masker dari kain untuk penggunaan khusus. Yakni terdiri dari uji efisiensi filtrasi bakteri (ambang batas ≥ 60 persen untuk Tipe B), tekanan differensial (ambang batas ≤ 15 untuk Tipe B dan ≤ 21 untuk Tipe C), serta efisiensi filtrasi partikuat (ambang batas ≥ 60 persen untuk Tipe C).

Pada SNI akan mempersyaratkan masker memiliki minimal dua lapis kain. Kombinasi bahan yang paling efektif digunakan adalah kain berserat seperti katun, ditambah dua lapisan kain chiffon yang mengandung polyester-spandek yang mampu menyaring 80-99 persen partikel, tergantung pada ukuran partikel.

(DA)

Translate »