Melihat kehidupan saat ini, bisa dilihat tentang maraknya kemorosotan ahklak dan moral kaum remaja dan anak-anak. Sebagai orang tua perlu membimbing anak-anak terkait banyak hal. Termasuk untuk mengajarkan Tauhid kepada anak-anak sejak dini.
Tauhid itu ibarat pohon
Allah berfirman:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَآءِ ۙ
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 24).
Arti makna pohon dari ayat di atas diibaratkan sebagai manusia, yang akarnya menggambarkan keyakinan seseorang terhadap Allah SWT. Apabila akar pohon tumbuh dengan baik, maka akan menghasilkan dahan, daun, ranting, dan buah yang berkualitas. Sebaliknya, apabila akarnya tidak kuat, maka tidak akan menghasilkan tumbuhan yang baik.
Pembelajaran Ilmu Tauhid juga mengajarkan anak untuk menyakini bahwa Allah SWT memiliki sifat yang mulia dan tidak ada satu pun yang setara dengan-Nya.
Artinya, Allah tidak bisa disamakan dengan siapa pun dan apa pun yang ada di muka bumi ini. Sebab Allah SWT adalah Maha Kuasa, yang menciptakan langit, bumi beserta isinya.
Namun apabila penanaman tauhid tidak berawal dari seorang pendidik atau pun orang tua kepada anak, maka jangan berharap bahwa akan terwujudnya keberhasilan orang tua di dalam membentuk para generasi yang siap dengan tugas untuk menghidupkan agama Islam kedepannya.