Beberapa wilayah di Indonesia sedang dilanda kekeringan dan dampak dari hal tersebut adalah beberapa lokasi sudah sulit untuk mendapatkan air. Selain berusaha untuk bijak dalam menggunakan air, umat muslim juga bisa mengerjakan salat istisqa.
Salat istisqa didefinisikan oleh para ahli fikih sebagai salat sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.
Bagaimana tata cara salat istisqa? Berikut ini penjelasannya, lengkap dengan niat dan artinya.
Tata cara salat istisqa
- Waktu pengerjaan salat istisqa.
Dalam hadist, Rasulullah SAW mengerjakan salat istisqa setelah matahari muncul di atas permukaan bumi. Namun, beberapa ahli ulama berpendapat salat istisqa dapat dikerjakan hingga sore hari dan asalkan tidak dilakukan pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yakni pada saat matahari di atas kepala (terbit) dan pas terbenam matahari.
- Lokasi salat istisqa
Salat istisqa biasa dilakukan di tanah lapang. Imam dan makmum lakukan salat istisqa di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.
- Niat salat istisqa
أُصَلِّي سُنَّةَ الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal istisqaa’i rak’ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta’aala.
Artinya: Aku sengaja salat sunah minta hujan dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala.
Salat istisqa tanpa didahului azan dan iqamah.
- Salat istisqa dilaksanakan 2 rakaat dan rakaat pertama melakukan takbir 7x. Sementara, rakaat kedua melakukan takbir 5x.
- Tiap rakaatnya imam membaca surat Al-Fatihah dan satu surat pendek secara jelas. Kemudian, dilanjutkan dengan rukuk, dua sujud, duduk di antara dua sujud.
- Imam menyampaikan khutbah salat istisqa yang terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.
- Tiap mengakhiri khutbah, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.