Sebagian besar umat Muslim di Indonesia sudah memasuki puasa hari ke-6. Tidak dapat dimungkiri, tubuh pun menjadi lemas dan tak bertenaga, lantaran tidak memperoleh asupan makanan maupun cairan saat berpuasa selama 13-14 jam.
Menurut Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh, mengungkapkan bahwasannya tubuh tetap memerlukan energi, meski tidak melakukan aktivitas apa pun.
Ia memberikan sebuah tips agar tubuh tidak menjadi mudah lemas dan tetap fit saat menjalani puasa dengan menerapkan prinsip dasar gizi seimbang.
“Pada prinsipnya kebutuhan asupan nutrisi antara orang yang berpuasa dan tidak berpuasa adalah sama, yaitu kebutuhan gizi seimbang. Prinsip dasar gizi seimbang adalah jenis dan variasi makanan cukup serta seimbang dibarengi jumlah porsi yang cukup,” terang Laila.
“Di dalamnya harus ada sumber karbohidrat kompleks, protein, dilengkapi buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral,” sambungnya.
Ahli Gizi Unair itu juga kerap menggencarkan sebuah kampanye bertajuk, ‘Isi Piringku’ yang berarti makan dalam satu piring harus terdapat aneka ragam makanan. Ia menerangkan, satu piring dibagi menjadi dua, setengah piring berisi dua per tiga karbohidrat kompeks, satu per tiga lauk pauk, dan setengah piring lainnya adalah untuk buah dan sayur mayur.
Selain itu, Kepala Prodi Gizi Unair tersebut menekankan untuk tidak makan berlebihan dan dalam waktu singkat, baik saat sahur maupun berbuka.
Ia juga menganjurkan untuk tidur malam lebih awal dan tidur siang selama 30-60 menit, serta tetap aktif berolahraga.
“Olahraganya sederhana saja, tidak perlu dalam intensitas yang tinggi. Yah, cukup seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda. Nah, waktu idealnya bisa dilakukan sebelum berbuka atau setelah berbuka puasa,” ungkapnya.
Laila pun mengimbau agar tubuh senantiasa tetap fit dengan menerapkan jadwal minum air putih sesuai pola 2-4-2.
“Pembagiannya itu dua gelas saat berbuka, empat gelas saat makan malam, dan dua gelas saat sahur,” tuturnya.