Meriahnya Mesir Pada Saat Ramadan

Mesir merupakan negara penganut muslim terbanyak dengan persentase 80%, Kristen 10%, dan Yahudi 10%. Uniknya suasana Ramadan di Mesir, karena sepanjang jalan dan rumah warga akan dihiasi ornamen – ornamen, lampu – lampu lentera, dan lampu warna – warni.

Selama 30 hari semua jalan dan rumah pasti di hiasi oleh lentera El-Fanous. Fanous (Fanoos) menjadi lentera khas bulan Ramadan dikarenakan pada 358 sebelum masehi Fatimid Caliph Muezz El-Din El-Allah memasuki Kairo untuk pertama kali, dia datang pada waktu matahari terbenam dan semua warga menyambut dia dengan menyalakan lilin dan lentera. Dari situ negara Mesir membuat lentera Fanoos sebagai simbol pada saat bulan Ramadan.

Setiap waktu sahur tiba di Mesir pun ada orang yang berkeliling rumah dengan membawa drum kecil untuk membangunkan sahur seperti di Indonesia, disebut sebagai The Drummer. Dia akan membangunkan warga 2 jam sebelum subuh, tetapi berbeda dengan di Indonesia, dia akan meminta uang kepada keluarga yang bangun, untuk wake-up service. Sama seperti di Dubai, Mesir pun punya tradisi menembakkan meriam untuk menandakan waktu berbuka puasa sudah tiba. Meriam akan ditembakkan dari atas mesjid Citadel.

Selama Ramadan masyarakat Mesir selalu masak dengan jumlah banyak. Karena mereka percaya bulan Ramadan adalah bulan amal, jadi mereka akan mengeluarkan uang lebih banyak dari bulan lain dan makan bersama dengan kerabat pada saat berbuka.

Baca juga  Pilihan Restoran Ramen Halal yang Bisa Anda Coba

Pada Idul Fitri tiba mereka akan merayakan dengan sangat meriah, mereka akan berkumpul di mesjid El-Sedeek Mosque- Hazem Abdel Samad setelah shalat Eid selesai dilaksanakan dan pihak mesjid akan menjatuhkan balon dari atas untuk menandakan bahwa Idul Fitri telah tiba, mereka akan meniup terompet dan memakai topi kerucut.

Baca juga  Wajib Coba! Tips Pintar Memanfaatkan Make Up Kadaluara

Masyarakat Mesir pun mempunyai tradisi harus membeli baju baru pada saat Idul Fitri, sama seperti masyarakat Indonesia. Mereka pun akan keliling untuk silaturahmi ke rumah saudara dan tetangga dengan memakai baju adat.

Translate »