Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh video pendakwah Gus Miftah, yang viral karena dianggap menghina pekerjaan penjual es teh dan air mineral kemasan. Video tersebut memicu reaksi luas. Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bagaimana lisan dapat membawa dampak besar, terlebih jika menyangkut penghinaan terhadap pekerjaan seseorang.
Dalam Islam, menjaga lisan adalah kewajiban. Ucapan yang melukai perasaan orang lain, baik secara langsung maupun tidak, termasuk dalam perbuatan tercela. Allah SWT berfirman:
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”
(QS. Al-Hujurat: 11)
Ayat ini menegaskan bahwa merendahkan orang lain adalah perilaku sombong, sesuatu yang sangat dibenci Allah SWT. Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan:
“Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Larangan ini tidak hanya berlaku untuk hubungan antarindividu, tetapi juga menyangkut penghinaan terhadap pekerjaan seseorang, yang bisa melukai martabat dan harga diri mereka.
Setiap pekerjaan, selama halal dan membawa manfaat, memiliki nilai mulia. Penjual es teh, pedagang kaki lima, hingga pejabat negara semuanya memiliki kontribusi masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat. Menghormati pekerjaan orang lain berarti menghargai usaha mereka dalam mencari rezeki dan menjaga kehormatan diri.
Mari jadikan ini pengingat untuk selalu menjaga lisan. Menghormati orang lain, termasuk pekerjaan mereka, adalah bentuk empati dan penghargaan terhadap perjuangan hidup masing-masing. Setiap orang punya cerita dan tantangan tersendiri. Dengan saling menghormati, kita tidak hanya membangun hubungan yang baik, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih beradab dan penuh kasih sayang.
