Pada hari Minggu (8/9) 2020 waktu setempat, Jepang memperingati 75 tahun tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Upacara peringatan tersebut dihadiri oleh wali kota Nagasaki dan jajaran pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Bom yang menewaskan kurang lebih 200.000 orang tanpa pandang bulu pada 6 dan 9 Agustus 1945 menjadi memori bagi masyarakat Jepang yang tidak akan pernah terlupakan.
Melansir Kompas, Saat itu Kota Hiroshima memiliki populasi penduduk sebanyak 350.000 orang dan Nagasaki sebanyak 240.000 orang. Akibat serangan bom atom, korban tewas di Hiroshima mencapai 140.000 dan 70.000 di Nagasaki. Bom atom menargetkan dua kota yang dikenal sebagai situs militer Jepang, menghancurkan sembilan dari 10 bangunan di Hiroshima dan lebih dari sepertiga bangunan di Nagasaki.
Jepang merupakan satu-satunya negara yang pernah mengalami serangan nuklir. Para korban selamat dinamakan hibakusha banyak dari mereka yang mengalami masalah kesehatan akibat dari radiasi yang disebabkan oleh nuklir tersebut seperti yang disebutkan melalui laman Asian Nikkei.
Penyakit akibat dari radiasi nuklit tersebut diantaranya seperti leukimia dan kanker. Hingga maret lalu jumlah hibakusha yang mengalami masalah kesehatan sebanyak 136.682 dan sudah mengalami penurunan dari sebelumnya sebanyak 372.264 orang pada tahun 1980 menurut Departemen Kesehatan Buruh dan Kesejahteraan.
Para hibakusha, kerabat hibakusha, dan segelintir pejabat asing datang menghadiri upacara peringatan di Nagasaki dan mereka menyerukan perdamaian dunia. Para peserta memenjatkan doa dengan khidmat pada pukul 11.02 waktu setempat. Pukul 11.02 merupakan saat bom dijatuhkan ke kota itu.
Jumlah peserta dalam upcara penringatan tahun ini berkurang menjadi sekitar sepersepuluh dari tahun-tahun sebelumnya. Itu disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang semakin merebak diseluruh dunia. Namun proses upacara peringatan disiriarkan secara langsung melalui media online dalam bahasa jepang dan inggris.
AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menewaskan sekitar 140.000 orang. Beberapa orang meninggal beberapa hari setelah ledakan karena terpapar radiasi. Tiga hari kemudian, tepatnya pada 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom lagi di kota pelabuhan Nagasaki dan menewaskan 74.000 orang.
Akhirnya, Jepang mengumumkan menyerah dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945. AS tidak pernah menyetujui tuntutan Jepang untuk meminta maaf atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam dua pengeboman tersebut. (DA)