Kisah yang perlu kita ketahui salah satunya adala datangnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Momen inilah menjadi penantian banyak orang, sampai menjadi pembahasan orang-orang generasi sebelumnya. Bahkan dua orang nabi yang mulia, yaitu Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. memohon kepada Allah SWT agar kelak diutus seorang nabi yang paling mulia di tempat yang paling mulia di muka bumi ini, hingga akhirnya Allah kabulkan di 30 generasi setelahnya.
Kisah ini berawal dari negeri Yaman yang kala itu dipimpin oleh Jenderal Aryat. Disaat kepemimpinan Jenderal Aryat, Raja Abrahah protes akan kepemimpinan Jenderal Aryat yang menurutnya sangat otoriter maka terjadilah peperangan antara Jenderal Aryat dan Raja Abrahah.
“Saat Yaman dipimpin oleh Jenderal Aryat yang menurut Raja Abrahah tidak lihai menjadi pemimpin karena ditaktor, tidak pernah musyawarah, memimpin dengan keinginan sendiri, banyak orang yang tertindas, banyak keadaan tidak bahagia. Untuk itu Raja Abrahah memutuskan untuk berperang. Hingga akhirnya mereka berperang dan dimenangi oleh Raja Abrahah sampai Raja Abrahah memimpin Yaman,” jelas Ustadz Abbi Makki pada Kajian Story of The Universe Eps. 4 pada Sabtu, (20/1).
Mendengar gugurnya Jenderal Aryat dalam peperangan dengan Raja Abrahah, Raja Najashi mengamuk dan marah hingga ingin menginjak rambut Raja Abrahah di kota Yaman. Mengetahui kemarahan tersebut, Raja Abrahah berusaha membuat syair berisi pujian untuk Raja Najashi, kuil atas nama Rajashi, dan mengirim potongan rambut dan tanah kota Yaman yang dikirim ke Raja Najashi.
Mengetahui kiriman yang dibawa Raja Abrahah, respon dari Raja Najashi adalah gembira. Setelah Qolis menjadi tempat ibadah, Raja Abrahah menyuruh kaum Arab untuk datang ke tempat ibadah Qolis. Namun, orang-orang bilang ke Abrahah bahwa tidak memungkinkan orang Arab untuk datang ke kulais karena mereka sudah memiliki Ka’bah sebagai tempat ibadah.
Demi menyenangkan raja Najashi, raja Abrahah melakukan segala cara salah satunya niatan untuk menghancurkan Ka’bah agar orang-orang Arab datang ke tempat ibadah Qolis yang dibuatnya.
Kabar tersebut kemudian didengar oleh kelompok bernama Annasi yang merupakan kelompok perampok paling kejam di Arab. Lalu, kelompok Annasi datang ke kulais untuk mengacak isi qulais. Mengetahui kekacauan di Qolis yang datangnya dari kelompok Annasi dari Arab. Tekat bulatnya untuk menghancurkan Ka’bah semakin kuat.
Datanglah kaum Abrahah ke kota Makkah membawa gajah. Melihat kedatangan pasukan gajah, kaum Arab terkaget-kaget. Maka keluarlah ‘Abdul Mutallib kakek Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم yang pada saat itu menjadi pemimpin kaum Quraisy,Abrahah meminta imbalan 200 unta dan tentaranya menguasai wilayah Mekah. ‘Abdul Mutollib menawarkan sepertiga kekayaan Mekah dan memerintahkan Abrahah untuk meninggalkan Makah, tapi dengan sombongnya Abrahah berkata bahwa tidak ada yang menghalanginya untuk menghancurkan Ka’bah dan mulai menyiapkan pasukan untuk menghancurkan Ka’bah.
Kaum Arab kemudian melihat Ka’bah dihancurkan oleh pasukan Abrahah. Namun yang terjadi adalah pasukan Abrahah hancur oleh burung ababil dan Ka’bah masih berdiri kokoh. Saat itulah, 50 hari setelah kejadian peperangan tersebut, datanglah hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Lahirlah Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal di tahun gajah. Kenapa dikatakan tahun gajah? karena pasukan gajah dari Raja Abrahah yang menghancurkan Ka’bah saat itu, maka munculah istilah tahun gajah.