Siapa yang tidak mengenal Siti Khadijah? Sejak dulu, perempuan yang berasal dari bangsa Quraisy ini dikenal sebagai salah satu perempuan yang sangat menginspirasi, terutama untuk perempuan modern zaman sekarang.
Pada masanya di Mekah, ia dikenal sebagai perempuan yang terhormat. Ia berasal dari keluarga kaya dan juga revolusioner. Mengutip dari berbagai sumber, ia lahir di zaman keberadaan perempuan selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata.
Namun ia berhasil untuk menghempaskan itu semua. Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah pernah menikah sebelumnya, namun ia harus merelakan kepergian suaminya karena meninggal dunia.
Setelah suaminya tersebut meninggal, ia mewarisi sejumlah harta yang ia pakai untuk berbinis dan menjadi pengusaha yang terkenal. Pada saat itu, dirinya dikenal sebagai seorang janda yang kaya raya.
Melihat usahanya yang sukses, ia juga berhasil memiliki banyak karyawan yang membantunya. Pada saat itulah ia bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, saat itu Khadijah sedang mencari seseorang yang bersedia untuk melakukan perjalanan dengan memimpin karavan baru ke Suriah.
Nabi Muhammad SAW sangat gigih dalam melakukan pekerjaan tersebut. Khadijah pun bisa melihat itu, dirinya merasa kagum dengan kerja keras yang dilakukannya. Padahal, umurnya saat itu masih sangat muda.
Singkat cerita, kekaguman tersebut berakhir bahagia dengan Khadijah dan Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menikah dan menjadi pasangan suami istri. Lewat informasi yang didapatkan, saat itu Khadijah berusia 40 tahun dan Nabi Muhammad 25 tahun.
Khadijah dikenal karena menjadi istri yang sangat setia mendampingi suaminya. Padahal, jika melihat ke belakang, Khadijah adalah perempuan kaya raya, sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak demikian.
Namun hal tersebut tidak menjadi halangan untuk cinta mereka. Khadijah tidak pernah memandang seseorang dari hartanya, terutama pada laki-laki. Ia begitu tulus menemani suaminya kapan pun dan dimana pun.
Dari pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai dua anak laki-laki dan empat anak perempuan, yang diberi nama Kulthum, Ruqqayah, Zainab, Qasim dan juga Abdullah.
Pada akhirnya, Khadijah meninggal di usia 65 tahun. Nabi Muhammad SAW sangat mencintai istrinya, Khadijah. Ia tidak pernah berpoligami setalah menikahinya. Sungguh Khadijah merupakan perempuan yang sangat istimewa di matanya.
سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ
Artinya: “Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam bintu Imran, Fatimah bintu Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah.” (HR Muslim).
Lewat sepenggal kisa di atas, ada banyak sekali keteladanan Siti Khadijah yang bis akita jadikan contoh, diantaranya:
- Senantiasa menjadi istri yang selalu taat pada suami
- Selalu bisa jadi orang yang mandiri
- Istri yang setia
- Tidak pernah memandang rendah orang lain
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah Siti Khadijah dan menjadikannya sebagai panutan dari sosok inspiratif. (AA)