Gerakan sustainable fashion semakin nyaring digaungkan seiring dengan promosi Sustainable Development Goals (SDG) oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Praktik sustainable fashion diharapkan dapat mengubah pola pikir produsen dan konsumen mengenai industri yang berkonsep fast fashion.
Dari sisi konsumen adanya konsep sustainable fashion yang ramah lingungan dapat mendorong masyarakat untuk tidak berperilaku konsumtif atau asal dalam membeli pakaian. Sementara itu, dari sisi produsen, sustainable fashion mendorong mereka untuk memproduksi pakaian menggunakan bahan yang ramah lingungan. Sebab pada kenyataannya, hingga kini masih banyak busana yang diproduksi terbuat dari bahan-bahan sistetis yang menghasilkan ratusan bahkan jutaan limbah microfibers.
Oleh karena itu, penting untuk produsen memerhatikan bahan baku yang ramah lingkungan dan proses produksi yang tidak merusak alam. Lalu jenis kain apa saja yang cocok untuk mendukung sustainable fashion? Berikut diantaranya:
Katun Organik
Perbedaan katun organik dengan katun konvensional adalah proses pembuatannya yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sehingga akan menciptakan kondisi yang sehat bagi para pekerja dan lingkungan. Tak hanya itu, proses pembuatan katun organik memakai lebih sedikit air ketimbang katun konvensional.
Sebagai kain berkualitas tinggi, katun organik sangat cocok digunakan untuk orang berkulit sensitif. Hal ini lantaran sifatnya yang anti bakteri dan jamur serta mampu menyerap keringat dari tubuh.
Hemp
Hemp merupakan tanaman yang dapat tumbuh di seluruh dunia dengan jenis lahan apapun. Tanaman hemp dapat tumbuh dengan cepat bahkan tanpa harus menggunakan pupuk kimiawi. Serat yang dihasilkannya pun lebih banyak daripada flax (linen) atau katun. Proses produksinya juga tidak melibatkan proses kimia, sehingga bahan ini menjadi ramah lingkungan.
Linen
Linen merupakan jenis kain yang terbuat dari tumbuhan rami atau pohon flax (linum usatitissimum) yang diambil kulit pohonnya. Proses produksinya yang tidak menggunakan bahan kimia maupun pestisida, sehingga membuatnya memiliki sifat ramah lingkungan. Selain itu, linen juga termasuk bahan yang bisa dikomposkan lho, Scarflover!
Tencel
Kain tencel merupakan salah satu bahan yan biasa digunakan untuk pakaian atau produk sprei. Kain ini berasal dari pohon eucalyptus (kayu putih) yang banyak tumbuh di Australia dan Indonesia. Pada proses pertumbuhannya, pohon eucalyptus ini tidak membutuhkan pestisida beracun dan hanya membutuhkan sangat sedikit air, sehingga memiliki nilai tinggi dalam hal kelestarian lingkungan.
(CD)