Indonesia tidak kekurangan manusia kreatif, karena dari itu banyak yang memilih bisnis di industri kreatif, salah satunya adalah fashion. Saat ini modest fashion yang berasal dari muslim fashion banyak dipilih oleh fashionpreneur. Hal ini bukan tanpa sebab, karena sebagai negara mayoritas Muslim, Indonesia menjadi konsumen busana Muslim no 3 terbesar di dunia menurut survey State of Global Islamic Economy Report 2023.
Namun untuk menjadi fashionpreneur yang focus ke muslim fashion atau busana muslim , sudah seharusnya mengetahui kaidah-kaidah yang boleh dan tidak dalam produksi busana muslim. Mengacu pada surat dalam Al Araf ayat 26, bahwa fungsi busana sebagai penutup Aurat, untuk mempercantik yang memakai, dan sebagai bukti ketaqwaan. Untuk itu kaidah busana muslim yang diambil dari buku yang di release oleh Islamic Fashion Institute, selain untuk harus menutup aurat, hal lain yang sering tidak diketahui oleh fashionpreneur adalah tidak boleh menggunakan motif dan bentuk makhluk bernyawa seperti binatang dan wajah manusia. Kecuali bentuknya sudah dikamuflase menjadi tidak sempurna.
Keilmuan ini harus dipelajari agar muslim fashion bukan hanya digali dari sisi keuntungan tapi juga tidak meninggalkan syariat. Tidak dipungkiri masih banyak para fashionpreneur belum mengetahui hal tersebut sehinga masih memproduksi misalnya hijab scarf dengan motif hewan atau mungkin baju dengan print wajah utuh.
Jadi jangan ragu untuk mempelajari syariatnya dulu untuk bisa mendalami muslim fashion, sehingga Indonesia bisa menjadi pusat busana muslim dunia yang memiliki ciri khas nilai-nilai ke Islaman yang tetap dipegang sebagai akar dari busana muslim itu sendiri. (TS)