Lewat “Program Sekolah dan Pesantren Sehat”, Unilever Indonesia Tanamkan Kebiasaan Bersih dan Sehat

Unilever Indonesia Foundation lewat PT Unilever Indonesia, Tbk kembali menghadirkan sebuah “Program Sekolah dan Pesantren Sehat”. ini merupakan program yang terintegrasi dari beberapa pembiasaan sejak 2016, tahun ini telah mencapai misi untuk menjangkau 10 juta anak di 41.847 sekolah dan juga pesantren di berbagai wilayah Indonesia.

Tentunya ada berbagai macam kegiatan yang dihadirkan pada program ini, diantara seperti pelatihan bagi guru dan murid, dan juga adanya fasilitas untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak-anak.Apalagi mengingat saat ini kita semua berada di tenga keadaan yang bisa dikatakan cukup emergency dari penularan virus Covid-19.

“Sebagai perwujudan salah satu pilar penting Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang dicanangkan di tahun 2010, ‘Program Sekolah dan Pesantren Sehat’ menjadi bagian dari kesuksesan USLP meningkatkan kesehatan dan kebersihan 1,3 miliar orang di seluruh dunia di tahun 2020–melebihi target awal 1 miliar orang. Di masa pandemi program ini makin relevan sebagai upaya melindungi kesehatan anak, mempersiapkan mereka menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, sekaligus menekan penularan COVID-19,” ujar Nurdiana Darus selaku Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia lewat press conference virtual.

image: unilever indonesia

Nurdiana juga menambahkan bahwasanya hasil evaluasi terhadap program ini telah menunjukkan dampak yang menggembirakan. Pasalnya, program tersebut telah berhasil mengubah kebiasaan sebanyak 43% anak untuk selalu rajin cuci tangan, terutama di lima waktu utama karena sebelumnya hanya tiga kali.

Sasaran program ini memang para anak-anak. Mengapa? Hal tersebut dikarenakan anak-anak meupakan golongan usia yang sangat rentan dapat terjangkit virus penyakit, salah satunya yang sedang marak saat ini, yakni Covid-19.

Hal tersebut merujuk pada sebuah informasi dimana ditunjukkan jumlah kematian anak pada usia 0-18 tahun di Indonesia yang diakibatkan oleh Covid-19 menyentuh angka tertinggi se-Asia Pasifik, dimana angkanya adalah 1,1% yang lebih tinggi dari Tiongkok, Italia dan Amerika.

Baca juga  Takut Pergi ke Salon Saat Pandemi? Manfaatkan Perawatan Diri #DirumahAja

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberi tanggapan bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang baik demi masa depannya. Maka dari itu, sebelum mereka semua kembali belajar di sekolah, mulai dari sekarang harus selalu dibiaskan melakukan PHBS untuk menghindari diri dari penularan virus dan menyakit, terutama di lingkungan sekolah.

Hal tersebut dikhawatirkan bila anak-anak tidak membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dan sehat pada saat nantinya kembali masuk sekolah, akan membuat sekolah menjadi cluster penyebaran virus corona. Maka dari itu, diputuskanlah untuk para anak-anak diberlakukan belajar dari rumah secara daring.

“Selain memastikan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, Kemendikbud RI sangat mendorong peran serta para pengajar serta orang tua untuk membekali anak dengan pengetahuan PHBS tepat sejak dini sebagai modal agar mereka dapat belajar dengan aman.” ujar Sri.

Melihat banyaknya sekolah yang masih dilakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat program tersebut juga bertransformasi menjadi PJJ. Ini merupakan program pertama yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan juga Kementerian agama RI yang sama-sama sejalan dengan semangat #MariBerbagiPeran yang diusung oleh Univeler Indonesia.

Kegiatan akan menargetkan para pemangku kepentingan, terutama pimpinan dan pengajar melalui Training of Trainers. Mereka didorong untuk membina dan mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pesantren Sehat menuju better hygiene, better nutrition, dan better environment.

Nantinya pelatihan tentu akan dilakukan secara online yang juga terdapat modul sebagai sebuah panduan. Tak hanya para trainers saja, tetapi dokter kecil dan juga santri pun ikut dilibatkan agar bisa menyebarluaskan edukasi kepada teman-temannya. Program ini juga ikut mengedukasi para orang tua sebagai support system pertama sang anak, terutama pada saat belajar di rumah di era tatanan baru.

Baca juga  4 Cara Alami untuk Memutihkan Gigi Tanpa Bleaching!

Program ini pun juga sangat didukung penuh oleh dr. Mesty Ariotedjp, Sp.A. Karena ia selalu menyauarakan betapa pentingnya pencegahan laju Covid-19.

“Anak tersebut bisa menjadi pembawa. Ketika anak terinfeksi virus, virus yang dibawa di dalam darah si anak bisa lebih banyak sampai 100x lipat disbanding dengan yang dibawa oleh orang dewasa. Artinya, maka kemungkinan mereka untuk menularkan orang lain itu jauh lebih besar. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan di Jakarta ternyata 55% kasus Covid itu tidak ada gejala sama sekali. Jadi ini lah yang sangat mengkhawatirkan ketika yang terjadi adalah penularan ke orang-orang yang memiliki faktor risiko, seperti orang yang berusia 70 tahun,” ujar dr. Mesty.

“Maka untuk meminimalkan risiko ini, biasakan anak melakukan PHBS dengan benar, dan pastikan mereka mendapatkan gizi seimbang sehingga imunitasnya tetap terjaga,” ujarnya lagi menambahkan.

Guna mencegah lingkungan menjadi sebuah cluster penyebaran virus Covid-19, dr. Mesty menghimbau untuk para orang tua agar selalu bisa menerapkan protocol Kesehatan pada sang anak saat sedang di dalam rumah, seperti mencuci tangan, jaga jarak dan juga pakai masker. Hal tersebut akan menjadi sangat penting karena pakar kesehatan mengatakan bahwa perubahan perilaku berkontribusi 80% dalam mengendalikan kurva pandemi.

Bicara soal Perilaku Hidup Brersih dan Sehat, Unilever Indonesia juga turut meyumbangkan wastafel permanen yang dapat digunakan untuk cuci tangan dan sikat gigi. Tak hanya itu , didistribusikan pula produk-produk kebersihan dan Kesehatan di area sekolah dan pesantren.

“Kesuksesan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, LSM lokal, para pengajar, siswa/i, para santri hingga orang tua, dan kami optimis dengan berkolaborasi kita dapat wujudkan Indonesia sehat. Semoga upaya berkelanjutan ini dapat memberikan dampak positif dan mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai transmisi virus SARS-CoV-2 di Indonesia,” tutup Nurdiana.

(AA)

Translate »