Sedari kecil, sangat penting untuk orang tua selalu menanamkan hal-hal positif pada si kecil, salah satunya adalah kebaikan. Kebaikan merupakan sebuah kata dengan makna yang begitu besar.
Kebaikan perlu ditanamkan sejak diri meski anak belum cukup dewasa untuk mengerti maknanya. Melansir Parents, empati tertanam dalam diri kita sejak lahir melalui apa yang dikenal sebagai sistem neuron cermin, dan kita secara intuitif merasakan apa yang dirasakan orang lain. Itulah mengapa anak kecil pernah menangis saat melihat teman sebayanya terjatuh.
Untuk bisa megajarkan kebaikan pada anak, Anda bisa mulai dengan membantu mereka memahami apa arti kebaikan sebenarnya. Utarakan bagaimana si kecil bisa selalu menanamkan kebaikan. Misalnya dengan ajak mereka berbicara tentang kebaikan apa yang telah dilakukannya hari itu. Perlahan naluri mereka akan mengerti bahwa ada empati terbentuk untuk bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Jangan lupa juga untuk selalu mengaplikasikannya sehari-hari dengan melakukan hal yang sederhana. Misalnya saat ayah tengah bekerja, Anda bisa mengajak si kecil untuk memberikan camilan untuk menemani ayah bekerja. Saat adik menangis, ajak sang kakak untuk berbagi mainan. Kebaikan-kebaikan kecil tentu akan mulai tertanam sejak dini. Dirinya mulai memiliki empati untuk bisa membantu meski sedikit.
Kemudian biarkan mereka bermain dengan imajinasinya. Sebagai orang tua, Anda juga bisa mengajaknya berimajinasi tentang suatu kejadian. Misalnya, “anak kucing itu tersangkut di pohon, kira-kira apa yang harus kita lakukan?” atau “Bagaimana ya rasanya mereka yang tidak punya rumah dan terpaksa harus tidur di luar?”.
Seiring dengan berjalannya waktu, naluri mereka mulai terbentuk dan jenis pemikiran menjadi otomatis. Ketika istirahat makan siang di sekolah ia melihat temannya terlihat lapar karena tidak membawa bekal, secara otomatis ia akan menawarkan temannya untuk berbagi bekal. Bisa pula dengan hal-hal kecil seperti ucapan terima kasih pada seseorang yang telah membantunya.
Setelah masa-masa itu mulai terlihat, selalu dorong anak untuk bisa terus melakukannya dan juga mengembangkannya. Karena sifat yang baik akan membawa si kecil menjadi pribadi terbaik pada saat tumbuh besar.
Sebagai orang tua pun jangan pernah lupa untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi anak. Karena seperti yang kita tahu bahwa anak akan meniru segala hal yang dilakukan oleh orang tua. Maka dari itu sangat penting untuk memperhatikan perilaku pada usia emas anak.
Setelah umurnya cukup untuk bisa mengerti, perlahan beri pengertian bahwa kebaikan yang kita lakukan tidak bisa selalu berjalan dengan mulus. Adakalanya memang sulit untuk dilakukan, misalnya pada orang lain yang bisa dikatakan sering mengganggu Anda. Tentu ada rasa canggung untuk dilakukan. Berikan pemahaman pada anak bahwa kebaikan bisa dilakukan untuk siapa saja dan kapan saja, meski tidak berjalan sempurna, namun kebaikan harus selalu diberikan karena apa yang kita tanam, itu lah yang akan dituai nantinya.
(AA)