Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza di Tengah Serangan Israel

Para Tenaga Medis RS Indonesia di Gaza sedang berjuang untuk merawat banyak pasien yang terluka akibat pemboman Israel. Di samping itu, berkurangnya stok obat-obatan dan pemadaman listrik juga memaksa para dokter untuk beroperasi dalam kegelapan.

Dilansir dari aljazeera.com, relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Fikri Rofiul Haq, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa setelah pemboman tanpa henti yang dilakukan oleh pasukan Israel selama berminggu-minggu, Rumah Sakit Indonesia telah dibanjiri pasien.

 “Di RS Indonesia saja, ada 870 orang tewas dan 2.530 orang dirawat karena luka-luka. Sebanyak 164 pasien masih dirawat di rumah sakit,” Ungkap Fikri kepada Al-Jazeera.

Baca juga  12 arsitektur mesjid dunia dengan desain kontemporer

“Sekitar separuh penduduk Gaza telah mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman daripada rumah mereka, seperti sekolah dan rumah sakit, termasuk RS Indonesia. Lebih dari 1.500 warga mengungsi ke Rumah Sakit Indonesia dan berkemah di ruangan kosong dan halaman rumah sakit.”

Pekan lalu, rumah sakit tersebut kehilangan aliran listrik akibat kekurangan bahan bakar karena blokade Israel terhadap wilayah tersebut dan membuat terhalang masuknya pasokan-pasokan penting.

“Kami berusaha mencari bahan bakar untuk menghidupkan Rumah Sakit setelah pemadaman listrik yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Para dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi dan merawat pasien tanpa penerangan apa pun,” ucap Fikri.

Baca juga  Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Dimasa Pertumbuhan

Menurut Fikri, memberikan bantuan ke rumah sakit merupakan hal yang tak mudah, tetapi MER-C telah mengumpulkan sumbangan dari masyarakat Indonesia dan organisasi bantuan lainnya di Gaza, dan para relawan sudah bisa mengirimkan beberapa perbekalan ke rumah sakit pada 19 dan 24 Oktober.

 “Kami sempat mendapatkan beberapa obat dan alat kesehatan lainnya, namun masih banyak obat yang belum kami stok karena sudah habis,” ujarnya.

Translate »