Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) salah satu acara yang diprakarsai oleh Bank Indonesia sebagai salah satu acara yang mengimplementasikan nilai-nilai ekonomi syariah di industri fashion yang dapat mendukung pengembangan industri halal global. Dengan mengusung tema “Embracing Sharia Economics For Stronger & Sustainable Growth” Bank Indonesia bekerjsama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) mempersembahkan “Sustainable & Ethical Fashion” sebagai rangkaian kegiatan ISEF 2019.
Menampilkan 78 karya desainer tanah air mulai dari solo desainer sampai brand – brand muslim Indonesia. Karya – karya yang mereka tampilkan mulai dari couture collection, ready to wear collection , hingga streetwear collection.
Modest fashion kali ini pun tidak hanya berpaku dengan couture atau ready to wear saja, tetapi modest fashion juga mulai merambah ke streetwear. Streetwear identik dengan cuttingan yang asimetris dan line yang tida beraturan tetapi masih memiliki kesan seni dan keren saat dipakai dan baju yang berlayer – layer atau menumpuk. Seperti yang ditampilkan Meccanism dan Syukriah Rusdi dalam karyanya.
Penambahan budaya, seni typography, seni graphics design, dan yang lainnya dicampurkan dengan gaya modern, merupakan hal dasar yang biasanya dilakukan oleh desainer – desainer. Dalam membuat streetwear collection, seperti koleksi dari Meccanism yang membuat gambar ondel – ondel dan wayang kulit yang dibuat oleh anaknya menjadi suatu motif tersendiri dalam koleksi yang dia buat.
Berbeda pula dengan Reborn 29 by Syukriah Rusdi dengan tema “Gakusei” yang terinspirasi dari para pelajar di Jepang, dengan memadupadankan gaya sporty, art of beat, dan classic elegant. Memakai bahan – bahan yang sudah tidak terpakai yang membuat potongan atau siluet yang dihasilkan menjadi berbeda.
Selain mereka ada pula desainer lain yang memakai konsep streetwear dalam koleksinya yaitu Lisa Fitria, Sofie, Lania Rakhmawati, dan Ariy Arka.
(Penulis: DP)