Manusia ada kalanya kerap kali merasa sedih, bingung, gundah dan gulana saat sedang memikirkan suatu hal. Apakah akan berakhir sesuai dengan rencana atau apakah akan berantakan?
Perasaan yang menyelimuti tersebut juga sering kita rasakan soal rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Di masa pandemi yang sulit ini, sebagian orang tengah berjuang untuk menafkahi diri dan keluarga setiap hari.
Sulitnya mendapatkan penghasilan tambahan terkadang membuat kita merasa khawatir, akan makan apa besok? Bagaimana cara beli bensin? Bayar sekolah anak?
Rasa khawatir yang sering muncul dari diri ini membuat kita justru akan terus menerus membuat kita merasa di bawah. Karena sebenarnya, seperti yang kita tahu bahwa kita harus selalu bisa melihat ke bawah, masih banyak orang yang lebih susah dari Anda.
Sehingga bila kita terus menatap ke atas, maka akan selalu merasa kurang. Rezeki bukan hanya sekedar materi atau uang, tapi juga bisa kesehatan, kebahagiaan dan rasa semangat untuk bisa terus menjalani hidup juga merupakan contoh dari rezeki yang tidak ternilai.
Firman Allah SWT dalam surat Az-Zariyat ayat 58.
إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ
Artinya:
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Mempunyai tubuh yang sehat dan kuat, membuat Anda bisa lebih bersemangat untuk mencari rezeki untuk diri sendiri dan keluarga.
Rasa bahagia dan hangat dari sebuah keluarga juga merupakan rezeki karena membuat Anda lebih bisa punya tujuan untuk lebih giat lagi untuk mencapai tujuan yang dimiliki.
Allah SWT sang pemberi rezeki yang telah menetapkan rezeki yang adil pada setiap umat-Nya, karena Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan.
Rasulullah SAW bersabda.
ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
”Kemudian diutuslah Malaikat kepadanya. Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya), yaitu: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal perbuatan dan (4) (apakah nantinya dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).” (HR. Muslim no. 6893)
Maka dari itu, jangan pernah merasa khawatir dengan rezeki yang akan didatangkan oleh Allah SWT. Semuanya telah diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan untuk tidak selalu melihat rezeki dari materi, agar kita bisa selalu bersyukur. (AA)