Dalam mengasuh anak tentunya orang tua menginginkan hal yang terbaik. Namun kadang pola asuh yang dilakukan orang tua tidak sepenuhnya benar. Terkadang orang tua terlalu mengikut campuri urusan anak.
Pengertian dari Cambridge Dictionary, helicopter parents adalah orangtua yang sangat mengontrol dan ikut campur kehidupan anak. Pola asuh ini seolah seperti helikopter yang terus berputar di atas untuk memantau setiap gerak gerik anaknya. Pola asuh ini cenderung menentukan anak seharusnya bertindak seperti apa.
Beberapa contoh dari pola asuh helikopter yang orangtua lakukan seperti, menentukan jurusan pendidikan anak walau ia tidak menyukainya dan ikut campur permasalahan anak dengan teman atau pekerjaannya.
Tentunya pola asuh seperti ini memiliki beberapa dampak negatif untuk anak. Berikut dampak negatif helicopter parenting.
Rentan mengalami depresi
Anak dengan pola asuh helikopter akan merasa lebih tertekan karena orangtua mereka mempunyai harapan yang besar pada karir mereka. Hasilnya, anak dengan pola asuh helikopter kemungkinan besar mengalami gejala depresi.
Tidak percaya diri
Orang tua yang selalu ikut campur dalam setiap keputusan anak dapat membuat kepercayaan diri anak turun. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan untuk anak dalam mengambil sebuah keputusan. Selain itu, tidak percaya diri juga dapat menyebabkan anak sulit bergaul dan menutup diri.
Anak tidak memiliki coping skill
Coping skill sangat dibutuhkan seseorang untuk menghadapi permasalahan dan rasa kekecewaan atau kegagalan dengan baik. Anak yang diasuh dengan helicopter parenting akan sulit mengembangkan coping skill-nya. Hal ini membuat anak tidak terbiasa mengatasi masalah atau kegagalan dalam hidup, sehingga anak tidak tahu bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan.
(HV)