Virus baru terdeteksi di daratan Afrika Barat, letaknya di Republik Guinea. Virus Marburg menjadi ancaman baru di tengah pandemi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengungkapkan Marburg mirip dengan virus ebola, salah satu virus yang cukup mematikan dan menelan banyak korban. Penularan virus Marburg antar manusia berbeda dengan virus Covid-19. Virus ini bisa menular melalui cairan tubuh manusia atau darah.
Penularan pun bisa terjadi melalui benda-benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, serta benda -benda yang sudah terpapar. Masa inkubasi membutuhkan dua hingga 21 hari bagi virus ini untuk mulai menunjukkan gejalanya di tubuh manusia.
Jika seseorang yang terkena Marburg di hari kelima atau ketujuh akan mengalami gejala seperti muntah darah, feses berdarah, serta perdarahan pada hidung, gusi, bahkan vagina.
Adapun gejala virus Marburg seperti:
- kebingungan
- cepat marah
- demam tinggi
- serta orchitis (radang testis) telah dilaporkan pada fase akhir (15 hari).
Kasus paling fatal, kematian paling sering terjadi antara delapan dan sembilan hari setelah gejala awal muncul. Hingga saat ini, belum diketahui ada vaksin atau perawatan antivirus untuk penyakit ini.
(SL)