Varian delta yang telah bermutasi ini di era pandemi COVID-19, dan dihitung sebagian besar kasus baru di hampir seluruh Indonesia. Bagaimana gejala virus varian delta muncul pada anak-anak? Inilah yang perlu diketahui orang tua!
Untuk saat ini, gejala utamanya terlihat hampir sama seperti sebelumnya. Gejala COVID-19 yang dilihat pada pasien yang berusia muda sekarang sebagian besar mirip dengan apa yang dilihat sejauh ini seperti, demam, batuk, penyumbatan, masalah pencernaan, dan kehilangan rasa atau bau.
Gejala demam dan batuk tampaknya sangat umum pada anak-anak. Tapi itu bukan satu-satunya gejala yang mungkin terjadi. Perkiraan juga menunjukkan bahwa antara 16% dan 40% anak-anak yang terinfeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala, meskipun perkiraan tersebut berasal dari penelitian yang telah dilakukan.
Kasus positif virus Covid-19 pada anak-anak mulai melonjak. Meskipun gejala utama tampaknya cukup stabil pada saat ini, virus varian delta mengalami peningkatan pada kasus anak-anak.
Para ahli juga menunjukkan bahwa anak-anak lebih suka menjelajah ke luar rumah selama pandemi sebelum mengalami lonjakan, yang mungkin menjadi alasan lain mengapa mereka bisa lebih mudah terinfeksi. Bahkan anak-anak yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali bisa mengalami gejala COVID yang lebih parah.
Belum jelas apakah varian delta berdampak jangka panjang atau memiliki implikasi untuk sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak.
Cara untuk mencegah virus ini yaitu dengan kenakan masker apa pun yang pas, tanpa celah di sekitar mulut, hidung, atau dagu serta nyaman dipakai. Anda bisa menambahkan lebih banyak perlindungan pada anak Anda seperti menggunakan dua masker, yang membuat masker lebih pas di wajah, atau menambahkan lapisan filter ke masker anak.
(NRN)