DKI Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki keunggulan dari segi atraksi, aksesibilitas dan amenitas kota. Menangkap hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berupaya mengembangkan DKI Jakarta sebagai destinasi pariwisata urban.
Pengembangan pariwisata urban dapat
menjadi pendorong bagi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Pariwisata Urban merupakan sebuah aktivitas pariwisata yang mengambil tempat di perkotaan dengan segala karakteristiknya. Destinasi pariwisata urban menawarkan beragam pengalaman melalui produk budaya, arsitektur, teknologi, sosial dan alam yang luas dan dimiliki oleh suatu kota untuk liburan dan juga kegiatan bisnis. Pengembangan pariwisata urban ini melibatkan komunitas, stakeholders, akademisi, serta masyarakat lainnya melalui sebuah kegiatan Focus Group Discussion yang menghasilkan penetapan kawasan potensial wisata urban, salah satunya Cikini,” ujar Gumilar Ekalaya selaku Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Provinsi DKI Jakarta.
Cikini menjadi salah satu kawasan yang memiliki warisan budaya yang berperan sebagai rumah bagi komunitas kreatif seperti Dewan Kesenian Jakarta serta komunitas seniman/budayawan lainnya. Aksesibilitas di kawasan Cikini pun sudah memadai dengan adanya Metro Trans, KAI, serta BRT. Wisatawan juga akan merasa nyaman dan aman karena di seluruh kawasan Cikini tersebar taman-taman, trotoar, street furniture dan tactile paving.
Pemprov DKI Jakarta menggandeng JXB untuk melakukan aktivasi perdana di kawasan Cikini melalui Media Heritage Walk pada (15/9).
“Media Heritage Walk ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu kawasan pariwisata urban di Jakarta. Kami mengundang rekan rekan media yang kredibel untuk dapat merasakan pengalaman berwisata di kawasan Cikini, sehingga dapat menyebarkan kabar baik ini kepada masyarakat umum. Sehingga, nantinya ketika pembatasan sosial tidak lagi diberlakukan, Cikini dapat menjadi destinasi wisata baru yang menjadi pilihan publik,” jelas Direktur Utama JXB, Novita Dewi.
Taman Ismail Marzuki menjadi ikon baru pariwisata urban Jakarta yang akan menjadi pusat aktivitas seni dunia, menjadi sebuah tempat untuk ruang interaksi dengan para seniman dari berbagai belahan dunia, serta menjadi wadah bagi para seniman ke tingkat panggung internasional yang bertujuan untuk meningkatkan peran PKJ TIM sebagai pusat seni budaya bertaraf nasional dan internasional.
“Pengembangan pariwisata urban khususnya pada Kawasan Cikini, diharapkan dapat mendongkrak kedatangan wisatawan sehingga mampu membangkitkan kembali perekonomian pasca Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata di wilayah provinsi DKI Jakarta, baik itu terhadap pelaku usaha maupun pekerjanya.” ucap Gumilar.
(HV)