Dalam menjalani ibadah puasa yang harus menahan makan, minum, amarah, nafsu, dan sebagainya. Memanglah tidak mudah, apalagi di antara kita tak sadar bila kebiasaan berikut membuat ibadah puasa Anda jadi kurang bermakna.
Terlebih lagi Scarf Lover, bulan Ramadan hanyalah sekali dalam setahun. Nah, alangkah baiknya kita memaksimalkan mungkin kegiatan ibadah ini untuk memperoleh pengampunan dosa dan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk itu, Scarf Media memberikan saran untuk menghindari kebiasan-kebiasan berikut:
- Tidur larut dan jadi terlalu banyak tidur
Kebiasaan tidur terlalu larut malam dan harus bangun pagi untuk sahur, membuat Anda sering mengantuk dan berujung kebanyakan tidur. Hal ini membuat Anda bisa terlelap setelah makan sahur, usai shalat shubuh, ataupun bisa sepanjang hari. Oleh sebab itu, sebaiknya setelah shalat tarawih, segeralah berwudhu dan tidur lebih cepat. Sehingga ketika di pagi hari Anda bisa bergegas menyambut aktivitas sehari-hari dan memperbanyak dzikir beserta melakukan amalan lainnya. Dibandingkan tidur terlalu lama yang membuat kita kehilangan kesempatan memperoleh pahala di hari itu dan berdampak buruk bagi kesehatan.
Kebanyakan tidur bisa membuat kita jadi malas yang membuat pekerjaan jadi menumpuk akibat tertunda. Scarf Lover tak perlu bingung, sebab Rasulullah akan memberikan tips dengan do’a khusus terhindar dari sifat malas ini, yang diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam kitab Shohihnya;
حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”
- Sering melihat dan membagikan foto atau video makanan
Sebenarnya tidaklah mengapa jika foto dan video makanan tak sengaja lewat di fyp sosial media. Namun jika Anda sampai membuka akun makanan tersebut dan tergiur terus melihatnya bisa makruh ya, Scarf Lover! Sebab hal tersebut bisa memunculkan bayangan yang terus terlintas dipikiran Anda. Ibadah puasa jadi tidak fokus karena Anda merasa ingin cepat-cepat berbuka puasa. Bila kaum Muslimah ada yang berhalangan berpuasa, sebaiknya janganlah memotret makanan dan share ke sosial media yang bisa menggoda iman. Langkah ini sebagai sikap toleransi kepada saudara kita yang tengah berpuasa. Jadi lebih baik kita membuka atau membagikan informasi kajian islami dengan tema Ramadan. Selain menambah ilmu Anda juga bisa memperoleh kebaikan dari amalan berdakwah, Scarf Lover
- Terlalu sering bermain ponsel untuk bermain sosial media
Kalau yang satu ini memang jadi masalah bagi yang hobi bersosial media. Karena sudah kebiasaan membuat kita sulit untuk melepaskannya. Namun, ada juga yang dituntut untuk aktif dalam sosial medianya. Bila demikian, Scarf Lover lebih baik mengatur jadwal untuk batas bermain sosial media. Hal ini untuk mengimbangi aktivitas ibadah puasa kita. Sehingga Anda bisa beralih untuk lebih rajin membaca Al-Qur’an yang bermanfaat.
- Mudah mengeluh dan malas beraktivitas
Scarf Lover, puasa memang mengharuskan kita untuk tidak makan dan minum dari shubuh ke magrib. Bukan berarti kita jadi sering mengeluh karena lemas. Sebab berpuasa itu justru membuat badan jauh lebih sehat dibandingkan yang tidak berpuasa. Apabila kita mengeluh dan bermalas-malasan bisa membuat nilai pahala kita bisa berkurang. Untuk itu, Anda perlu sahur dan buka puasa dengan menu gizi yang seimbang untuk memperoleh stamina yang lebih kuat. Jangan lupa ketika sahur dan berbuka lebih sering meminum air putih.
- Menonton yang tidak bermanfaat
Selayaknya menjaga nafsu dari makan dan minum. Anda perlu juga menjaga hati dan pandangan. Begitu pula dengan apa yang kita tonton apakah itu bermanfaat atau tidak? Jangan sampai waktu yang diberikan oleh Allah terbuang sia-sia oleh hal yang tidak berguna. Terutama di bulan Ramadan yang mempunyai banyak keutamaan, salah satunya bulan pengampunan dosa. Nah, untuk itu lebih baik menonton siaran dakwah yang tepat ataupun berdzikir sembari menanti berbuka puasa.
- Mendengarkan musik melulu
Sebagian ulama ada yang melarang mendengar musik dan ada yang diperbolehkan dengan syarat tertentu. Daripada bingung, lebih baik kita mengisi waktu puasa kita dengan mendengar shalawat atau mendengarkan surah dalam Al-Qur’an. Selain lebih mudah menghafalkannya, hati juga terasa tenang dalam menjalani ibadah puasa.
- Marah
Emosi yang satu ini memang tidak bisa diprediksi. Sebagai manusia, marah memanglah wajar, Namun, sebaik-baiknya manusia adalah bisa menjaga perbuatannya dan menahan amarah. Karena dengan marah tidak akan memberikan solusi. Justru membuat tubuh jadi tidak sehat karena pikiran tidak tenang dan bisa menyakiti hati orang lain. Jadi, puasa yang dijalankan tidaklah sempurna. Maka dari itu, ketika amarah mulai menguasai diri, segeralah mengucapkan istigfar kepada Allah. Setidaknya kita memilih bersabar sehingga bisa tetap fokus dalam berpuasa. Sabar juga lebih baik sebagaimana Allah firmankan dalam Surat Al-Hud ayat 115:
وَا صْبِرْ فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya:
“Bersabarlah karna sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.”
- Berbicara kasar dan kotor
Scarf Lover, tahu tidak dengan istilah S P O K yang dianggap beberapa anak jaman sekarang adalah Subjek Predikat Objek Kata kasar. Istilah tersebut tidaklah dibenarkan. Sebab, manusia adalah mahkluk sempurna ciptaan Allah. Jadi sudah sepantasnya bisa memperhatikan tutur kata yang baik dan sopan. Apalagi di bulan suci ini tentu tak sepatutnya berbicara seperti itu ketika berpuasa. Dari sini kita harus segera menghilangkan kebiasaan berbicara kasar seperti ini ya. Apalagi ke orang yang lebih tua, sikap tersebut tentulah tak sopan ya, Scarf Lover!
- Berpacaran dengan pasangan yang belum sah
Nah yang satu ini masih sulit untuk diingatkan. Pacaran memang tidak ada dalam agama Islam karena mendekati berzina. Namun, keadaan lingkungan membuat ini ditoleransi oleh banyak pasangan. Begini berpacaran boleh kok tapi sama yang sudah halal ya, Scarf Lover! Kalau belum ya jangan, kasihan puasanya jadi kurang berkah. Tenang jodoh sudah diatur Allah, jadi dekatkanlah diri kepada Allah dan berserah diri apa yang telah Allah berikan.
- Bergunjing atau ghibah urusan orang lain
Waduh yang terakhir ini bener-bener jadi masalah akut bagi yang tukang ghibah. Begini Scarf Lover sayang banget kalau kita banyak melakukan amal shaleh tapi ada satu kebiasaan yang membuat pahala kita jadi berkurang. Padahal kita tahu bahwa tidaklah baik ikut campur perkara orang lain. Bahkan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
Bila Anda terlanjur ghibah, maka bacalah doa berikut dan segeralah bertobat. Doa di bawah ini berdasarkan HR. Imam Al-Baihaqi dalam kitab Al-Da’awat Al-Kabir dari Anas bin Malik, ia mengatakan bahwa Nabi Saw bersabda;
إِنَّ مِنْ كَفَّارَةِ الْغِيبَةِ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِمَنِ اغْتَبْتَهُ، تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Artinya: “Sesungguhnya sebagian kafarat ghibah adalah kamu mendoakan ampunan atas orang kamu ghibahi dengan mengucapkan; Allohummaghfir lanaa wa lahuu.”
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا و اغْفِرْ لَهُ
Allohummaghfir lanaa waghfir lahuu.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah kami dan ampunilah dia (orang yang dighibahi).” (HR. Hakim)
Oleh sebab itu, daripada bergosip lebih baik berdiskusi atau berdakwah sehingga kita bisa saling bertukar pikiran dan menambah ilmu.
Bagaimana Scarf Lover mengenai kebiasaan-kebiasan di atas? Jika kebiasaan itu sedang melanda Anda, yuk ditinggalkan. Mari kita bersama memaknai bulan suci ini dengan ketulusan hati untuk beribadah kepada Allah. Selamat bulan Ramadan, Scarf Lover!
(BR)