Indonesia Berduka, 129 Orang Meninggal Akibat Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Sebanyak 129 orang tewas dan sekitar 180 lainnya cedera dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. 

“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” tambahnya. 

Laporan yang diterima Antaranews, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Baca juga  Pemindahan Ibu Kota Ke Kalimantan Timur

Aparat keamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun kelapangan dan mengejar pemain. 

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. 

Baca juga  Selandia Baru Akhirnya Telah Bebas Dari Virus Corona

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” katanya.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Translate »