Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, sudah sepantasnya kita berdoa untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Bahkan Allah SWT sendiri yang meminta kita agar senentiasa meminta kepada-Nya.
Firman Allah SWT (QS. Ghafir:60)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Mengutip dari laman Bincang Syariah, pada ayat diatas berdoa merupakan bagian dari ibadah.
Tentunya Scarf Lover pernah meminta seseorang yang belum kenal dekat sekalipun menjadi pendamping hidup sampai-sampai menyebut namanya dalam doa .
Namun apakah boleh hukumnya meminta jodoh dengan menyebut namanya dalam doa?
ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
Artinya:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Al-A’raf [7]:55)
Maksud dari kalimat “melampaui batas” dalam ayat diatas, dijelaskan oleh para ulama diantaranya ialah dengan terlalu terperinci dalam berdoa. Apalagi dalam persoalan jodoh atau persoalan apapun itu. Karena sejatinya, ilmu Allah SWT itu lebih tinggi dari pengetahuan kita. Bisa jadi apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurutNya.
Tetaplah berdoa meminta jodoh sebagaimana Nabi Zakaria ucapkan. Dengan membaca do’a ini
رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
“Ya Tuhanku jangalah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik”
(TS)