Pernahkah Scarflover merasa pusing setelah menatap layar handphone atau laptop dalam waktu yang lama? Bisa jadi Anda mengalami apa yang disebut Cybersickness . Kondisi Cybersickness ini sangat mungkin terjadi di era kecanggihan teknologi informasi seperti saat ini.
Dilansir dari healthline.com secara ilmiah kondisi Cybersickness disebabkan oleh ketidakcocokan input sensorik yang melibatkan sistem visual (apa yang mata Anda katakan pada otak Anda), sistem vestibular (apa yang dirasakan telinga bagian dalam Anda sehubungan dengan gerakan kepala dan keseimbangan) sistem proprioseptif (apa yang dirasakan oleh reseptor sensorik di seluruh tubuh Anda).
Beberapa ahli mengatakan gejalanya hampir sama seperti mabuk perjalanan atau laut, dimana pusing yang dirasakan terkadang juga disertai dengan perasaan mual hingga otak yang serasa ‘berkabut’. Untuk lebih jelasnya gejala Cybersickness dapat meliputi:
Mual
Mual cenderung menjadi tanda awal penyakit Cybersickness. Mungkin akan lebih parah jika perut Anda kenyang atau Anda sudah merasa tidak enak badan. Bau yang menyengat atau ruangan yang pengap juga dapat memperparah rasa mual, yang dapat meningkat hingga muntah.
Pusing
Bekerja di depan layar dalam waktu lama dapat membuat Anda pusing atau seolah-olah ruangan berputar. Pusing bisa membuat Anda bingung dan sulit berkonsentrasi.
Ketegangan mata
Menatap layar terlalu lama dapat menjadi beban besar pada mata, hal ini akan menyebabkan kekeringan, iritasi, dan penglihatan kabur.
Sakit kepala
Jika Anda berada dalam satu posisi terlalu lama, Anda mungkin mengalami ketegangan pada leher dan bahu. Seiring dengan ketegangan mata, ini bisa menyebabkan sakit kepala. Gejala lain mungkin termasuk mengantuk, kemerahan, dan berkeringat.
Cybersickness bisa terjadi kepada siapa saja tergantung seberapa sering Anda berhubungan dengan perangkat elektronik dan konsumsi digital lainnya. Namun, banyak studi mengungkapkan bahwa orang yang memiliki penyakit migrain dianggap paling rentan. Selain itu, anak kecil, orang lanjut usia, dan wanita juga rentan mengalami Cybersickness. Hal ini dikarenakan kadar hormon dalam tubuh wanita dapat berfluktuasi dengan mudah.
(CD)