Dosen Psikologi Unair Ungkap Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Sejumlah ahli kesehatan menerangkan tentang manfaat puasa bagi kesehatan tubuh. Dosen Departemen Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga mengungkapkan puasa juga bermanfaat untuk membangun ketahanan mental.

Untuk memperoleh manfaat puasa dari segi psikologis, terdapat beberapa hal yang harus dicapai seseorang ketika melakukan puasa dengan tepat. 

“Dengan tepat itu artinya kita menjaga kondisi kesehatan secara umum bukan hanya mengandalkan puasa. Jadi, bukan berarti puasa itu satu-satunya cara untuk membuat ketahanan mental,” ujar Atika. 

Ia mengatakan bahwa berpuasa bisa memperbaiki mood, karena hormon-hormon yang berkaitan dengan stres akan menurun.

“Di saat yang sama, hormon yang berhubungan dengan rasa bahagia itu meningkat ketika orang berpuasa,” sambungnya. 

Baca juga  Manfaat Bermain Tenis Bagi Kesehatan Mental

Hakikat berpuasa adalah menahan segala jenis hawa nafsu, sehingga dapat meningkatkan kontrol diri serta kepekaan sosial. 

“Selain itu, ibadah satu ini juga dapat melatih empati kita terhadap sesama,” terang Atika. 

Kaprodi S1 Psikologi Unair itu menjelaskan, bahwa puasa dapat mengasah sense of self. 

“Kalau betul-betul berpuasa dan berusaha untuk memahami manfaat puasa bagi tubuh, kita akan paham yang kita butuhkan. Jika kita bisa menindaklanjutinya, kita akan punya perasaan bahwa kita mampu mengelola diri dalam berbagai situasi,” sambungnya.

Tidak kalah penting, Atika menyarankan agar tetap senantiasa menjaga kesehatan fisik selama berpuasa, lantaran saling berkaitan dengan psikis manusia. 

Baca juga  Tips Tidur untuk Orang yang Sangat Sensitif

“Selain itu, penting juga untuk menumbuhkan keyakinan akan manfaat berpuasa bagi diri kita masing-masing,” kata Atika. 

Atika menuturkan bahwa berpuasa merupakan momentum tepat untuk melakukan refleksi mengenai hal-hal yang selama ini sudah baik dan perlu dipertahankan atau hal-hal lain yang perlu dikembangkan. 

“Tentunya, kalau ujungnya refleksi ya ada proses evaluasi pada diri sendiri dan memperbanyak aktivitas spiritual,” lanjutnya.

“Puasa itu sebenarnya kalau kita mampu memanfaatkan atau melakukan refleksi pada hal yang bisa kita lakukan, kita akan meraih kemenangan sejati. Karena kalau kenal diri kita lebih baik kita akan bisa lebih paham ke depan itu mau ngapain,” tandas Atika.

Translate »