Kegiatan mandi bayi mampu menjalin ikatan orang tua dengan bayi lebih erat. Namun, kulit bayi sekitar 20 hingga 30 persen lebih tipis dari kulit orang dewasa dan sensitif terhadap panas.
Idealnya, suhu mandi mayoritas bayi adalah 98,6°F (antara 37°C dan 38°C). Suhu ini membantu bayi merasa lebih rileks.
Lebih lanjut, simak tips berikut yang dilansir dari Healthline:
- Pakai bak mandi khusus bayi dan periksa suhu air
- Jangan pernah menyalakan keran atau mengalirkan air saat bayi mandi. Semburan air panas dapat menyebabkan luka bakar.
- Periksa suhu air dengan mencelupkan tangan atau gunakan termometer mandi. Banyak termometer mandi bayi sekaligus menjadi mainan mandi, yang bisa mengawasi suhu air.
- Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat merekomendasikan pengaturan termostat pemanas air rumah Anda ke 120 ° F (49 ° C) atau lebih rendah guna mencegah air panas yang tidak disengaja melepuh atau terbakar pada bayi dan anak-anak. Serta bisa menghemat tagihan air panas.
- Jika sudah selesai mandi, keringkanlah dengan handuk dan pijatan lembut.
Kegiatan mandi dengan air hangat perlu didukung dengan produk pemanas air yang mumpuni.
Kebanyakan ibu masih ragu untuk memilih water heater baik listrik maupun gas karena faktor keamanannya. Namun demikian, penyediaan air hangat dengan memasak air panas dengan kompor pun tidak lepas dari bahaya, terutama permasalahan suhu yang tidak stabil dan perlu waktu yang lama.
Oleh karena itu, pemanas air listrik menjadi pilihan yang paling diminati untuk memberikan pengalaman kegiatan mandi bayi optimal.
Dalam siaran pers yang diterima AntaraNews, dr. Andreas, Sp.A., mengatakan bahwa selain air hangat, ketersediaan air bersih untuk pengalaman mandi bayi juga akan membantu merawat kulit bayi. Jika ada produk pemanas air yang mampu mencegah pertumbuhan pertumbuhan jamur dan bakteri, hal tersebut akan sangat baik untuk mendukung kesehatan kulit bayi.