Dampak Buruk Penggunaan Hand Sanitizer Secara Berlebihan

Penggunaan hand sanitizer memang penting guna membersihkan tangan kita dari segala kuman dan bakteri. Banyak orang yang lebih sering menggunakan hand sanitizer karena dianggap lebih mudah dan praktis dibandingkan harus menggunakan sabun dan air mengalir.

image: pixabay

Seperti masker, hand sanitizer bahkan sempat langka pada awal-awal wabah virus corona berjangkit di Indonesia. Banyak tutorial yang bertebaran di sosial media cara membuat hand sanitizer namun belum tentu aman digunakan dan efektif membunuh kuman. Tapi kini, hand sanitizer sudah lebih mudah didapat dan jadi barang wajib setiap kali bepergian.

Kandungan alkohol setidaknya 60 persen mampu memecah dinding bakteri juga virus dan, menghambat perkembangannya.

Namun di balik keunggulan tersebut, sebenarnya terlalu sering menggunakan hand sanitizer justru bisa menimbulkan dampak buruk.

Seperti yang diansir eatthis.com, berikut dampak buruk yang akan didapatkan jika berlebihan memakai hand sanitizer.

1. Dapat Meningkatkan Resiko Eksim

Bagi Anda yang memiliki kulit yang rentan terhadap dermatitis tangan atau eksim, pengunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat menimbulkan kemerahan pada kulit, kering, pecah-pecah, dan lecet yang menyebabkan gatal atau nyeri. Bagi Anda yang kerap mengalami hal tersebut, akan lebih baik untuk membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Setelah membersihkan tangan, Anda bisa menggunakan pelembab yang mengandung minyak mineral atau petrolatum yang dapat mencegah dermatitis ringan.

Baca juga  Varian Delta atau Delta Plus? Virus Manakah yang Lebih Berisiko Bagi Tubuh

2. Dapat Mengiritasi Kulit Anda

Bahan utama dalam formula hand sanitizer adalah etil atau isopropil alkohol, dan diformulasikan dengan pelembut pengental dan atau wewangian untuk mengurangi bau tajam yang terdapat pada alkohol. Penggunaan yang sering dapat menyebabkan iritasi kulit, atau mengeringkan kulit. Jika Anda memiliki kulit sensitif, efeknya bisa lebih buruk. Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun adalah cara terbaik untuk membunuh kuman, setelah itu Anda bisa menggunakan pelembab yang membantu kadar air dalam kulit tetap terjaga.

3. Beberapa Bahan Dapat Mempengaruhi Kesuburan

Terdapat beberapa pembersih tangan non alkohol berbasis yang terdiri dari senyawa antibiotik yang disebut triclosan atau triclocarban. Beberapa penelitian studi telah melaporkan bahwa triclosan adalah bahaya kesehatan sebagai berlebihan yang memiliki efek negatif pada kesuburan, perkembangan janin, dan tingkat asma. Menurut FDA, triclosan yang ada dalam pembersih tangan juga menyebabkan masalah hormon. Hal ini menyebabkan bakteri beradaptasi dengan sifat antimikroba, yang menciptakan lebih banyak strain yang kebal antibiotik

Baca juga  Manfaat dari Bagian Buah Sawo untuk Kesehatan

Sebelum membeli dan menggunakan hand sanitizer ada baiknya Anda mengecek kandungan tersebut tidak ada dalam hand sanitizer agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

4. Dapat Mempengaruhi Perkembangan Tubuh

Pembersih tangan yang memiliki terlalu banyak wewangian dapat mengandung bahan kimia beracun seperti phthalate dan paraben. Phthalate adalah pengganggu endokrin yang dapat mempengaruhi perkembangan dan reproduksi tubuh manusia. Paraben adalah bahan kimia yang dapat berdampak negatif pada fungsi hormon, kesuburan, hasil kelahiran, dan perkembangan reproduksi. Anda bisa menggunakan hand sanitizer dengan phthalate-free dan paraben-free.

5. Dapat Menyebabkan Keracunan Alkohol

Mengingat banyak hand sanitizer yang mengandung alkohol tingkat tinggi dan mudah untuk didapatkan, sekarang banyak kasus di seluruh dunia dimana anak-anak atau remaja yang dirawat di rumah sakit akibat keracunan alkohol yang dikonsumsi. Bagi yang memiliki anak tetap perhatikan anak Anda dari penggunaan hand sanitizer secara berlebihan. (DA)

Translate »