Setiap orang tua tentu sangat menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Hal itu lah yang membuat mereka selalu bekerja dengan keras untuk selalu bisa menyenangkan hati sang anak, dari mulai hal-hal kecil hingga besar. Orang tua juga tak pernah ingin bila anaknya dalam bahaya, maka dari itu perlu adanya pengawasan ekstra, terutama anak perempuan.
Namun tanpa disadari, beberapa perilaku orang tua kerap kali bisa membuat si anak tidak nyaman lho, Scarf Lover. Karena, alih-alih membuat anak merasa lebih bahagia, justru malah terkekang. Kesehatan mental si anak yang dipertaruhkan.
Hal-hal tersebut bisa dikatakan bahwa orang tua tersebut merupakan tocix parents.
Melansir bustle.com, apa saja ya ciri-ciri toxic parents?
1. Mereka Menahan Anak untuk Bertumbuh
Menahan anak untuk bisa bertumbuh disini dalam artian membatasi ruang geraknya. Mereka selalu melarang anaknya untuk bisa mengekspresikan apa yang ia sukai dengan alasan yang tak masuk akal. Sebaliknya, justru mereka selalu menginginkan agar anak mengikuti keinginan kedua orang tuanya. Alhasil, anak menjalani kehidupan setiap hari dengan perasaan terkekang.
2. Selalu Meminta Perhatian
Semua orang tentu sangat suka diperhatikan. Sang anak pun juga harus memberi perhatian kepada orang tuanya. Apalagi saat anak beranjak dewasa dan ornag tua semakin menua. Namun konteksnya disini adalah orang tua yang tidak dewasa secara emosional. Energi ini menuntut sang anak untuk terus diperhatikan sehingga kerap kali membatasi ruangnya untuk bergerak dan berkarya.
3. Perasaan Orang Tua Selalu Jadi yang Utama
Setiap anak pasti selalu memikirkna perasaan orang tuanya. Namun yang menjadi pembahasan dari orang tua toxic adalah, mereka yang selalu ingin menjadi yang dominan. Mereka ingin perasaannya diutamakan. Sebaliknya, keinginan sang anak pun tak diindahkan.
4. Membuat Anak Selalu Merasa Takut
Ciri-ciri orang tua toxic selanjutnya adalah selalu menakuti anak-anak mereka. Orang tua selalu membatasi anak dan membuat seakan-akan rumah adalah tempat yang paling aman. Saat si anak bermain atau kerja kelompok dengan teman sebaya, selalu ditelfon setiap menit untuk kembali ke rumah. Tentunya hal tersebut membuat anak menjadi takut dan justru merasa tak bisa menyampaikan pendapatnya.
5. Bersikap Egois
Semua keputusan harus berasal dari orang tua, dengan alasan demi kebaikan sang anak. Padahal seharusnya anak juga harus diberikan kebebasan dalam menentukan pilihannya, ornag tua bisa membantu untuk mendampingi dan juga mengarahkan. Orang tua yang egois tidak memikirkan apa yang diimpikan anaknya. Ia hanya ingin anaknya menjadi apa yang diharapkan kedua orang tua.
(AA)
